POLIJE MENERIMA KUNJUNGAN DARI BFH-HAFL DALAM RANGKA MELIHAT POTENSI YANG DIMILIKI OLEH POLIJE

Bern University of Applied Sciences (BFH-HAFL) Swiss merupakan salah satu kampus vokasi terbaik di Swiss. Pada hari Senin (6/11) perwakilan dari BFH-HAFL Swiss mengunjungi Politeknik Negeri Jember (Polije). Kunjungan BFH-HAFL ke Polije merupakan inisiasi dari Skill for Competitiveness (S4C), di mana S4C menghubungkan antara BFH-HAFL dengan Polije sehingga terjalin komunikasi.

Pada kunjungan yang dilakukan oleh BFH-HAFL dari tanggal 6 hingga 10 November tersebut bertujuan guna melihat potensi yang dimiliki oleh Polije sehingga nantinya dibentuk kerja sama antara Polije dengen BFH-HAFL. Perwakilan dari BFH-HAFL mengunjungi Teaching Factory (Tefa) yang ada di Polije, serta mengunjungi laboratorium yang ada di Jurusan Teknologi Pertanian Polije. Selain itu mereka turut serta melihat perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa Polije. Nantinya dari hasil kunjungan BFH-HAFL ke Polije ini akan diperkuat dengan kerja sama riset baik dari mahasiswa maupun dosen Polije dengan BFH-HAFL.

Bagi Sven Nägeli, selaku asisten peneliti dari BFH-HAFL, mengaku sangat menarik berada di Polije karena mahasiswa Polije banyak melakukan praktik yang merupakan proses pembelajaran. Hal tersebut merupakan proses pembelajaran yang bagus kepada mahasiswa.

“Saya sangat takjub dengan Tefa, begitu pula dengan laboratorium yang dimiliki oleh Polije karena disana mahasiswa banyak belajar secara langsung dengan praktik,” tutur Sven Nägeli.

Lanjut Sven Nägeli, dengan banyak kemiripan antara Polije dan BFH-HAFL, seperti riset yang dilakukan seperti tempe, tahu, zero waste, produksi kopi, makanan beku, sayuran beku, produk susu, dan lain sebagainya, merupakan langkah yang baik setelah satu minggu menggali informasi di Polije, sehingga dapat didiskusikan mengenai riset yang akan dilakukan nantinya.

Pada kunjungan ini pula, pihak S4C, BFH-HAFL, dan Polije melakukan diskusi dengan industri yang sudah menjalin kerja sama dengan Polije untuk dapat mengetahui kebutuhan industri terkait riset, isu lingkungan, pemagangan, kemampuan soft skill dan kompentensi apa saja yang seharusnya dimiliki mahasiswa. Topik-topik dalam diskusi tersebut juga akan menjadi salah satu cakupan kerja sama yang potensial.

Menurut Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama Dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono, S.P., M.SI., Ph.D., kunjungan dari BFH-HAFL merupakan bentuk program sustainable yang digagas oleh S4C yang merupakan program dari pemerintah Swiss. Kerja sama ini dimulai dari tahun 2018 hingga 2022 yang merupakan fase pertama, dan akan terus diperpanjang ke fase-fase berikutnya.

“Kehadiran BFH-HAFL ke Polije merupakan suatu wujud kerja sama internasional yang dilakukan Polije. Salah satu yang digagas yakni program student exchange, staff training, serta research collaboration,” jelas Agung Wahyono, S.P., M.SI., Ph.D.

Agung Wahyono, S.P., M.SI., Ph.D., juga menjelaskan kunjungan dari BFH-HAFL ke Polije yakni melihat potensi yang dimiliki oleh Polije. Sehingga nantinya pihak BFH-HAFL dapat menentukan hal apa saja yang akan dilakukan kerja sama dengan Polije.

“Yang jelas, Polije memiliki visi sebagai outstanding politeknik di tahun 2035, tentu saja program ini akan sangat membantu pada program internasionalisasi Polije. Meskipun Polije memiliki visi Menjadi Politeknik Unggul di Asia Tahun 2035, tetapi Polije tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan mitra di luar Asia seperti dengan negara Swiss kemudian Jerman serta negara-negara Eropa di sekitarnya merupakan negara dengan Pendidikan vokasi yang unggul, sehingga kita tidak salah untuk menjajaki kerja sama dengan negara-negara tersebut,” tutup Wadir IV Polije tersebut. (hnf)