KEMBALI, MAHASISWA POLIJE HASILKAN INOVASI SEMANGKA TANPA BIJI DAN SEMANGKA KUNING HASIL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Metode pembelajaran menggunakan Project Based Learning (PBL) lagi-lagi memunculkan produk inovasi dari mahasiswa. Baru-baru ini mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Manajemen Agribisnis menghasilkan beberapa produk unggulan.

Di teaching factory kebun inovasi Politeknik Negeri Jember (Polije), mereka melakukan kegiatan panen produk hasil PBL. Pada kegiatan PBL ini, mereka diajarkan mengenai pemilihan benih, penanaman, perawatan, mengawinkan bunga semangka, hingga pemanenan dan pada akhirnya mereka jual.

Produk tersebut berupa semangka jenis amara dan black sweet yang memiliki keunikan karakter tersendiri. Menurut Toni Setiadi, mahasiswa Program Studi (Prodi) Diploma Tiga Manajemen Agribisnis, semangka jenis amara memiliki keunikan yakni tidak memiliki biji.

“Ya semangka jenis amara yang kami budidayakan memiliki keunikan tidak memiliki biji, selain itu rasanya manis dan yang paling penting buahnya segar karena kami tidak menggunakan pupuk kimia melainkan menggunakan pupuk organik,” jelasnya.

Selain jenis amara, ada juga semangka jenis black sweet. Pada semangka jenis ini juga memiliki keunikan tersendiri yakni bentuk buahnya yang lonjong dan daging buahnya berwarna kuning.

“Untuk yang black sweet dari namanya saja sudah ketahuan jika rasanya yang pasti manis. Kemudian untuk warna daging buahnya yakni kuning serta bentuk buahnya lonjong,” imbuhnya

Proses pemanenan dibagi menjadi dua tahap, untuk tahap pertama total yang sudah dipanen yakni mencapai 3 kwintal.

“Produk semangka tersebut nantinya dipasarkan pada gelar produk di lingkungan Polije dan juga penjualan secara online. Tak hanya itu mereka juga memasarkan di luar lingkungan Polije,” jalasnya.

Linda Ekadewi Widyatami, S.P., M.P., selaku dosen pendamping, mengungkapkan jika kegiatan PBL ini merupakan gabungan dari dua matakuliah yakni produksi tanaman hortikultura dan manajemen agribisnis.

“Untuk matakuliah produksi tanaman hortikultura mereka diajarkan mengenai pembenihan hingga pemanenan. Sedangkan untuk matakuliah manajemen agribisnis mereka diajarkan perencanaan usaha tani, kemudian analisis usaha tani, hingga kegiatan pemasaran,” tutur Linda.

Diharapkan dari kegiatan PBL ini, mahasiswa mendapatkan ilmu, pemahaman, pembelajaran dalam satu integrasi dua matakuliah, sehingga akan mendapatkan bekal ilmu dari sektor hulu hingga hilir. (hnf/iq)