DELEGASI POLIJE DIDAPUK MENJADI CO-HOST DALAM GELARAN INDONESIA – CHINA ANNUAL CONFERENCE ON VOCATIONAL EDUCATION COOPERATION AND DEVELOPMENT

Kegiatan Indonesia – China Annual Conference on Vocational Education Cooperation and Development yang dihelat di Grand Sahid Hotel, Jakarta (24-25/4) dalam rangka memperingati dua tahunnya Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Forum Direktur Politeknik Indonesia, tersebut menjadi upaya meningkatkan pendidikan vokasi dan memperdalam hubungan bilateral.

Konfrensi ini menjadi platform vital bagi peningkatan kerja sama antara perguruan tinggi vokasi dan industri di Indonesia dan China yang didasari oleh kesuksesan pembentukan Aliansi Pendidikan dan Industri TVET Indonesia-China (CITIEA) yang telah berdiri semenjak 15 September 2023 di Nanning, Guangxi Zhuang Autonomous Region-Republik Rakyat Tiongkok.

Delegadi dari Polije yakni diwakili Saiful Anwar, S.TP., MP., yang merupakan Direktur Polije menjadi tamu undangan dalam acara tersebut. Selain itu juga Agung Wahyono, SP., M.Si., Ph.D., Vigo Dewangga, S.S., M.Pd., Dian Rizky, S.ST., M.Tr.P., Rifqi Dwi Anggraeni, S. Sos, yang dalam kesempatan ini didapuk menjadi co-host.

Tujuan aliansi tersebut guna mempromosikan kerja sama pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi (TVET) antara Indonesia dan China untuk memperkuat pembangunan komunitas bersama Indonesia-China untuk masa depan, serta meningkatkan berbagi sumber daya antara kolese dan perusahaan di kedua negara. Aliansi ini sendiri diikuti oleh 61 perguruan tinggi dari China, 49 Politeknik dari Indonesia, dan 18 perusahaan dari kedua negara, dan telah menghasilkan delapan pasangan perguruan tinggi dari China dan Indonesia yang berhasil menandatangani perjanjian kerjasama.

Acara ini juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung program “Merdeka Belajar” yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek, dengan fokus utama pada revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia. Konferensi ini merupakan langkah krusial dalam upaya tersebut, mencerminkan kerjasama pendidikan yang telah lama terjalin antara Indonesia dan China dengan tujuan untuk lebih memperluas kemitraan ini dengan meningkatkan jumlah kerjasama antara politeknik di Indonesia dan universitas serta industri di China.

Dalam konferensi ini pula, peserta akan membahas berbagai aspek kerja sama pendidikan vokasi, termasuk pengembangan skema joint dan double degree, penelitian bersama, dan program pertukaran akademik. Kegiatan ini juga akan mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan kemampuan dosen, mengembangkan kerjasama penelitian dan publikasi, serta mendukung inovasi dalam proses organisasi dan peningkatan reputasi akademik. Lebih jauh, konferensi akan fokus pada internasionalisasi akademik untuk meningkatkan reputasi bidang unggulan di kampus politeknik Indonesia.

Pertemuan para pemimpin industri dan pendidikan ini tidak hanya akan memperkuat hubungan antara kedua negara tetapi juga meningkatkan lanskap pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang siap memenuhi tantangan pasar kerja global. (hnf/ang)