TIM PKM-RE POLIJE MELAKUKAN UJI SENSORI (KESUKAAN) TERHADAP ANAK-ANAK MENGGUNAKAN SAMPEL PRODUK SOSIS DENGAN PEWARNA ALAMI NANO KURKUMIN KUNYIT

Sekelompok mahasiswa dari Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menorehkan prestasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan skema PKM-RE. Tim yang terdiri dari Muhammad Firdaus Hakim Ramadhan, Daffa Rayya Muhammad Athallah, Briyan Darmawan, dan Muhammad Syafiul Umam, dengan bimbingan dosen Ir. Agus Hadi Prayitno, S. Pt., M. Sc., IPM., CPC, berhasil menciptakan produk inovatif berupa sosis ayam layer afkir dengan penambahan nano kurkumin kunyit sebagai pewarna alami untuk mencegah stunting.

Motivasi utama tim ini dalam mengikuti PKM adalah keinginan untuk bisa lolos dan berkompetisi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Mereka tergerak oleh tingginya angka stunting di Indonesia, yang mendorong mereka untuk menciptakan produk makanan yang tidak hanya kekinian, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.

“Latar belakang dari proyek ini adalah keprihatinan kami terhadap angka stunting di Indonesia yang masih sangat tinggi. Kami ingin berkontribusi dalam mengatasi masalah ini dengan cara yang kreatif dan inovatif,” ujar Muhammad Firdaus Hakim Ramadhan, ketua tim.

Sosis ayam layer afkir yang mereka kembangkan menggunakan nano kurkumin kunyit sebagai pewarna alami, yang tidak hanya mempercantik tampilan produk, tetapi juga berfungsi untuk mencegah stunting. Dengan memanfaatkan ayam layer afkir yang selama ini kurang diminati, produk ini diharapkan mampu memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengurangi masalah stunting di Indonesia dan sekaligus memaksimalkan pemanfaatan ayam layer afkir. Tim berharap bahwa produk ini bisa dipublikasikan secara luas agar semakin banyak anak-anak di Indonesia yang bisa terhindar dari stunting.

“Dengan publikasi yang tepat, kami berharap produk ini dapat dikenal oleh masyarakat luas dan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi stunting pada anak-anak di Indonesia,” tambah Daffa Rayya Muhammad Athallah, anggota tim.

Produk inovatif ini diharapkan dapat menarik perhatian berbagai pihak, terutama dalam upaya memerangi stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Tim ini juga optimis bahwa sosis ayam layer afkir dengan nano kurkumin kunyit bisa menjadi salah satu produk unggulan yang akan berkontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. (hnf)