Kabupaten Jember, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi besar dalam pengembangan kopi. Pada tahun 2023, produktivitas kopi di Kabupaten Jember mencapai sekitar 11.772 ton. Salah satu wilayah penghasil kopi di daerah ini adalah lereng pegunungan Argopuro. Peningkatan hasil panen kopi ini membawa dampak pada peningkatan jumlah limbah kulit kopi yang dihasilkan. Setiap 100 kg kopi yang diproses akan menghasilkan 56,8 kg biji kopi dan 43,2 kg kulit serta daging kopi.
Limbah cascara kopi yang dihasilkan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Cascara sering kali hanya digunakan sebagai bahan pakan ternak, pupuk, atau bahkan dibuang begitu saja. Selain limbah cascara, limbah plastik yang sulit terurai juga menjadi permasalahan lingkungan yang semakin meningkat seiring penggunaan plastik.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Skema Riset Eksakta (PKM-RE), sekelompok mahasiswa dari Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi (PPK) Jurusan Produksi Pertanian dan Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember (Polije) berupaya mengoptimalkan limbah cascara kopi robusta menjadi edible film sebagai pembungkus bahan pangan. Tim mahasiswa ini terdiri dari Keisha Rafli Ar Rachman, Yohana Azaria Kiesha Widyaningrum, Siti Ismuamalia, dan Vanda Sanderia Putri tersebut dibimbing oleh dosen Hatmiyarni Tri Handayani, S.TP., M.Sc.
Keisha selaku ketua tim PKM-RE, menjelaskan bahwa proses pembuatan edible film dimulai dengan mengeringkan cascara kopi yang masih basah, kemudian menepungkannya, mengekstraksi pektin, dan akhirnya membuat edible film yang dapat digunakan sebagai pembungkus bahan pangan. Proses ini dilakukan di tiga laboratorium, yaitu Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian (PHP) Polije, Laboratorium Rekayasa Polije, dan Laboratorium Inovasi Hasil Pertanian Universitas Jember untuk analisis karakteristik fisik edible film.
“Kami memperoleh limbah cascara kopi robusta dari kelompok tani SEJAHTERA di desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember,” ujar Keisha.
Keisha mengungkapkan bahwa tujuan dari riset ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan limbah cascara kopi robusta agar memberikan nilai tambah, mengurangi penggunaan plastik, dan mengeksplorasi karakteristik edible film dari cascara kopi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa edible film yang dibuat dari cascara kopi robusta memiliki kelarutan yang tinggi, ketebalan film yang lebih baik, dan persen pemanjangan (elongasi) yang tinggi, terutama dengan penambahan gliserol. Namun, penambahan gliserol yang berlebihan dapat menurunkan nilai kuat tarik dari edible film tersebut.
“Diharapkan melalui riset ini, limbah cascara kopi, baik robusta maupun arabika di Kabupaten Jember, dapat dikelola dengan lebih optimal untuk memberikan nilai tambah. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pembuatan edible film cascara kopi robusta ini dapat menjadi acuan untuk formulasi pembuatan edible film yang dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk,” pungkas Keisha. (hnf)