TIM PKM MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JEMBER CIPTAKAN BIOBRIKET RAMAH LINGKUNGAN DARI LIMBAH KOPI DAN SAPI

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Politeknik Negeri Jember (Polije) yang terdiri dari Kusuma Dana Raja, Achmad David Kuswara, Alfian Akbar Rizqi Maulana, Yoniva Nandarista Poma, dan Maulana Alfi Fredyansyah, dengan bimbingan dosen Risse Entikaria Rachmanita, S.Pd., M.Si., berpartisipasi dalam PKM dengan skema Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).

Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui kegiatan ilmiah, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam proyek PKM-PM ini, tim mahasiswa mengembangkan biobriket non-adhesive dengan bahan utama limbah kulit kopi dan kotoran sapi. Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah yang melimpah di Dusun Gaplek, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk memudahkan produksi biobriket, tim juga merancang alat pencetak biobriket otomatis dan drum pirolisis.

Menurut Kusuma Dana Raja, latar belakang pemilihan tema ini adalah banyaknya limbah kulit kopi pasca panen dan kotoran sapi di daerah tersebut yang belum dimanfaatkan dengan penuh.

“Kami ingin mengolah limbah-limbah ini menjadi produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan,” ujar Kusuma.

Tujuan utama dari proyek ini adalah menghasilkan produk unggulan yang dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata dan penjualan biobriket.

Proses pengerjaan alat dan uji coba biobriket memakan waktu sekitar 1-2 bulan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi tim adalah menentukan komposisi yang tepat antara limbah kotoran sapi dan kulit kopi.

“Kami melakukan uji coba di laboratorium sebanyak lima kali untuk menemukan komposisi yang sesuai dengan nilai kalor standar SNI,” lanjutnya.

Adapun manfaat dari kegiatan ini tidak hanya terbatas pada pengelolaan limbah, tetapi juga pada peningkatan kualitas lingkungan dan potensi ekonomi di Dusun Gaplek. Dengan adanya biobriket, masyarakat setempat dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kesadaran akan energi alternatif yang lebih bersih.

Ke depan, tim berharap bahwa mitra masyarakat di Desa Suci dapat mengembangkan produk ini menjadi produk unggulan desa dan memanfaatkannya sebagai peluang usaha.

“Kami berharap biobriket ini bisa menjadi solusi energi alternatif yang berkelanjutan dan memberi nilai tambah bagi masyarakat,” tutup Kusuma. (hnf)