Tim Layanan Hubungan Masyarakat (Humas) Politeknik Negeri Jember (Polije) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sinergi Penyusunan Strategi bagi Calon Mahasiswa Polije di Era Digital.” Acara yang berlangsung di Hotel Java Lotus Jember pada Senin (2/12) ini bertujuan untuk menyusun strategi promosi yang efektif di tengah perkembangan teknologi digital.
FGD menghadirkan tiga narasumber berkompeten. Cecep Somantri, Ketua Tim Kerja Pelayanan Umum, Kerja Sama, Humas, dan Publikasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, berbagi wawasan tentang pendekatan strategis dalam promosi pendidikan vokasi. Agus Riyanto, S.E., M.Si., Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Polije, menyoroti pentingnya sinergi antara Tim Humas dan setiap jurusan di Polije untuk memperluas jangkauan promosi. Sementara itu, Drs. Syaiful Bachri, M.M., Ketua Tim Layanan Humas Polije, memberikan pemaparan tentang peran media sosial sebagai alat promosi utama di era digital.
Dalam sambutannya, Agus Riyanto menekankan bahwa FGD ini bertujuan untuk menyatukan visi antara Tim Humas Polije dan jurusan-jurusan yang ada.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap jurusan memiliki pemahaman yang sama dan strategi yang terintegrasi dalam mempromosikan Polije kepada calon mahasiswa,” jelas Agus.
Beliau juga menambahkan bahwa era digital menawarkan peluang besar, tetapi memerlukan pendekatan yang terencana agar pesan promosi dapat tersampaikan dengan efektif.
Dalam sesi diskusi, Cecep Somantri menggarisbawahi pentingnya pendekatan berbasis data dalam menyusun strategi promosi. Menurutnya, pola perilaku calon mahasiswa di era digital sangat dinamis, sehingga promosi harus bersifat adaptif dan relevan. Beliau juga mendorong Polije untuk lebih aktif memanfaatkan teknologi big data dan analitik media sosial dalam mengidentifikasi tren dan preferensi calon mahasiswa.
Sesi ini diikuti dengan pemaparan Agus Riyanto yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas jurusan dalam menyampaikan keunggulan Polije.
“Setiap jurusan memiliki keunikan dan potensi yang bisa menjadi daya tarik. Namun, semuanya harus terintegrasi dalam satu narasi besar yang mencerminkan keunggulan Polije secara keseluruhan,” ujar Agus.
Sementara itu, Syaiful Bachri memaparkan beberapa studi kasus penggunaan media sosial untuk membangun citra positif kampus. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam branding dan komunikasi, termasuk melalui konten visual yang menarik yang relevan dengan generasi muda.
“Media sosial kini menjadi alat komunikasi utama bagi generasi muda. Oleh karena itu, kami sengaja menghadirkan narasumber yang berkompeten untuk memberikan wawasan baru kepada peserta, terutama dalam memanfaatkan platform digital secara kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
FGD ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai jurusan di Polije, serta tim Humas kampus. Diskusi interaktif yang berlangsung selama acara menghasilkan berbagai ide dan rekomendasi untuk meningkatkan daya tarik Polije di mata calon mahasiswa.
Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan strategi promosi Polije semakin kuat dan mampu menjawab tantangan di era digital. Kolaborasi antara Tim Humas dan jurusan-jurusan di Polije menjadi kunci utama untuk menjadikan kampus ini semakin dikenal luas dan diminati oleh calon mahasiswa dari berbagai wilayah. (hnf)