
Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menggelar TIF Exhibition 2024, sebuah acara rutin yang memamerkan hasil inovasi mahasiswa dari Project Based Learning (PBL). Acara ini berlangsung pada Senin (23/12) di gedung Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Polije dan diikuti oleh 93 kelompok mahasiswa yang berasal dari semester 1, 3, dan 5.
Kegiatan ini tidak hanya diselenggarakan secara luring di gedung JTI lantai 3, tetapi juga melibatkan platform daring melalui virtual exhibition, sehingga memudahkan berbagai pihak, termasuk stakeholder industri, untuk mengakses hasil karya mahasiswa.
“Acara ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menampilkan hasil kerja keras mereka sekaligus menerima masukan langsung dari dunia usaha dan industri (DUDI),” ungkap Koordinator Prodi Teknik Informatika Polije, Bety Etikasari, S.Pd., M.Pd.
Produk yang dipamerkan dalam TIF Exhibition 2024 mencerminkan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Mahasiswa semester 1 dan 3 berfokus pada pengembangan perangkat lunak, seperti aplikasi desktop, website, dan mobile. Contohnya adalah aplikasi layanan puskesmas untuk balita yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan data kesehatan.
Sementara itu, mahasiswa semester 5 menghadirkan inovasi yang lebih kompleks, termasuk pengembangan perangkat keras berbasis konsep Internet of Things (IoT). Produk-produk ini dibuat melalui mata kuliah sistem tertanam, yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang integrasi teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.
“Di semester 5, mahasiswa diajarkan konsep IoT dan bagaimana mengaplikasikannya dalam bentuk perangkat keras. Ini menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan industri yang semakin berorientasi pada otomatisasi dan digitalisasi,” ujar Bety.
Yang membedakan kegiatan ini adalah keterlibatan langsung stakeholder dari DUDI. Sebelum mengembangkan produk, mahasiswa melakukan survei dan wawancara untuk memahami kebutuhan nyata di lapangan. Produk yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada stakeholder yang turut hadir dalam acara ini.
“Stakeholder yang hadir tidak hanya melihat hasil karya mahasiswa, tetapi juga memberikan umpan balik yang sangat berharga. Hal ini memastikan produk mahasiswa relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” jelas Bety.
Salah satu stakeholder dari sektor kesehatan, misalnya, memberikan masukan penting terkait aplikasi layanan puskesmas yang perlu menambahkan fitur untuk lansia, sesuai dengan regulasi terbaru.
Selain sebagai ajang untuk menunjukkan inovasi, TIF Exhibition 2024 juga menjadi tolok ukur kualitas pembelajaran di Prodi Teknik Informatika Polije. Bety menekankan bahwa kegiatan ini membantu mahasiswa memahami ekspektasi industri dan mengarahkan pengembangan produk ke arah yang lebih relevan.
“Harapannya, produk-produk PBL yang dihasilkan mahasiswa dapat diterima oleh industri dan menjadi solusi nyata untuk berbagai permasalahan. Ini juga menjadi bukti bahwa pembelajaran di Polije tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga praktik yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Bety.
TIF Exhibition 2024 mencerminkan komitmen Polije dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang teknologi, tetapi juga mampu menjawab tantangan industri. Dengan melibatkan 93 kelompok dari tiga tingkat semester, acara ini menunjukkan betapa inovasi dapat dikembangkan secara bertahap, mulai dari dasar hingga solusi yang lebih kompleks.
Melalui kolaborasi dengan stakeholder, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang kebutuhan industri, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu berkontribusi pada pembangunan teknologi di masa depan.
Sebagai penutup, Bety menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan TIF Exhibition 2024.
“Semoga acara ini terus menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk menciptakan inovasi yang lebih besar dan lebih berdampak di tahun-tahun mendatang.”
Dengan semangat “Partisipasi Aktif, Perubahan Nyata,” TIF Exhibition 2024 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis proyek mampu mencetak generasi inovatif yang siap bersaing di dunia global. (hnf)