Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar kegiatan tahunan Seminar Nasional dan Bimbingan Teknis Pertanian (Semanis Tani) 2024. Kegiatan dengan tema “Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Adaptasi Perubahan Iklim untuk Pertanian Berkelanjutan” bertempat di Hotel Fortuna Grande.
Diisi oleh pemateri yang berkompeten seperti Prof. Dr. Hiroshi Ehara. (ICREA Nagoya University Japan), Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si. (Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan RI), Tri Nugraha Chairudin (Field Agronomist Dept. Field Solution PT Bayer Indonesia), serta Dr. Ir. Nantil Bambang E. S., M.Si. (Politeknik Negeri Jember).
Dwi Rahmawati, S.P., M.P., Ketua Jurusan Produksi Pertanian, dalam sambutannya pada tahun 2024 ini, merupakan Semanis Tani yang ke lima kali. Tema pada tahun ini diambil berdasarkan evaluasi dan penelitian dari dosen yang menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pertanian berkelanjutan perlu diperhatikan.
“Pertanian berkelanjutan merupakan salah satu sumber devisa negara dalam mempertahankan negara,” jelasnya.
Dwi Rahmawati juga menjelaskan, pertanian berkelanjutan berkaitan erat dengan ketahanan pangan serta kedaulatan pangan.
“Kita berusaha mengembangkan penelitian untuk mengembangkan teknologi pangan sehingga nantinya pangan kita dapat berkembang dan memberikan kontribusi akan pangan,” lanjutnya.
Diharapkan dengan Semanis Tani dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pertanian di Indonesia.
“Saya juga berharap di Semanis Tani 2024 ini yang dimana pertanian Indonesia mendapat tantangan yakni dengan perubahan iklim dapat diselesaikan oleh para akademisi di berbagai bidang terkait,” jelas Dwi Rahmawati.
Kegiatan Semanis Tani ini dibuka oleh Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P. Pada sambutannya beliau mengungkapkan konsitensi dan atensi dari para peneliti, pemerhati, praktisi, dan berbagai pihak terkait, sebagai komitmen bersama untuk membangun pertanian di Indonesia.
“Tema pada tahun ini sangat relevan dengan kondisi global yang memiliki pengaruh terhadap pertanian seperti el nino dan la nina yang berdampak bagi perubahan iklim di Indonesia,” jelas Direktur Polije.
Lewat Semanis Tani ini diharapkan berbagai pihak dapat menyiapkan strategi untuk mengantisipasi perubahan iklim sehingga dapat menopang ketahanan pangan di Indonesia. (hnf)