Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata Jurusan Bahasa, Komunikasi, dan Pariwisata Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pariwisata dengan menggelar Seminar dan Expo Pariwisata pada Kamis (5/12). Bertempat di Auditorium Vokasi Polije, acara ini mengusung tema besar “Optimalisasi Tata Kelola Destinasi Wisata Berbasis Kearifan Lokal”, yang relevan dengan upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jurusan Bahasa, Komunikasi, dan Pariwisata, Mushthofa Kamal, S.Par., M.Par. Dalam sambutannya, Mushthofa mengungkapkan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam menghadirkan program-program yang mendukung kemajuan pariwisata lokal.
“Kegiatan seperti ini sangat positif dalam mendorong pemahaman mahasiswa dan masyarakat luas tentang pentingnya pengelolaan destinasi wisata berbasis kearifan lokal. Saya berharap, Seminar dan Expo Pariwisata ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk memberikan dampak nyata bagi pengembangan pariwisata Indonesia,” ujar Mushthofa Kamal.
Kegiatan seminar tersebut membahas berbagai topik strategis, mulai dari pengelolaan destinasi wisata, inovasi berbasis teknologi, hingga upaya pelestarian budaya lokal sebagai aset wisata. Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti sesi diskusi interaktif yang memberikan wawasan baru mengenai tren pariwisata saat ini.
“Berbagai produk dan potensi dari teaching factory (Tefa) dipamerkan. Expo ini menjadi ajang bagi mahasiswa dan pelaku usaha untuk menunjukkan kreativitas serta mempromosikan pariwisata berbasis kearifan lokal,” jelasnya.
Dengan tema yang diusung, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran akan pentingnya memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai daya tarik wisata yang unik. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam membangun pariwisata yang tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi, tetapi juga melibatkan pelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan.
“Kearifan lokal khususnya hasil tefa adalah hal yang harus kita manfaatkan semaksima. Destinasi wisata yang memadukan keindahan alam dan nilai-nilai budaya lokal akan memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi wisatawan, sekaligus memperkuat identitas bangsa,” imbuhnya.
Di akhir acara, banyak pihak berharap bahwa Seminar dan Expo Pariwisata ini dapat menjadi agenda tahunan yang memberikan dampak positif, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri pariwisata untuk menciptakan inovasi-inovasi baru.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi Polije khususnya Prodi Destinasi Pariwisata dalam membangun pariwisata yang berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan. (hnf)