POLITEKNIK NEGERI JEMBER TERIMA KUNJUNGAN STUDI TIRU DARI POLITEKNIK NEGERI SAMBAS GUNA MAJUKAN PENDIDIKAN VOKASI

Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan dari Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) dalam rangka kegiatan studi tiru yang berfokus pada berbagai aspek penting dalam pengembangan pendidikan vokasi. Kegiatan ini melibatkan sejumlah topik seperti Teaching Factory (Tefa), Project Based Learning (PBL), sharing kurikulum, berbagi produk hukum senat, serta berbagai pembahasan terkait lainnya yang dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di kedua institusi tersebut.

Rombongan yang datang dari Poltesa dipimpin langsung oleh Ketua Senat Poltesa, Sri Mulyati, S.E., M.E., bersama sejumlah pejabat penting di antaranya Sekretaris Senat, Ketua Komisi 1, Ketua Jurusan Agribisnis, Ketua Jurusan Manajemen Informatika, serta Ketua Jurusan Teknik Mesin.

Ketua Senat Poltesa, Sri Mulyati, S.E., M.E., dalam kesempatan tersebut mengungkapkan harapannya bahwa kunjungan ini dapat membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan di Poltesa.

“Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Polije. Melalui studi tiru ini, kami berharap dapat mengadopsi beberapa metode yang telah diterapkan di Polije, khususnya dalam hal pengelolaan kurikulum dan penerapan model pembelajaran yang melibatkan dunia industri,” ujarnya.

Kedatangan tim senat ini disambut hangat oleh Ketua Senat Polije, Yogiswara, S.T., M.T., yang turut dihadiri oleh jajaran senat dan beberapa dosen dari Polije.

“Kami sangat menyambut baik kedatangan tim senat dari Poltesa. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mempererat tali silaturahmi antar perguruan tinggi. Harapannya, pertemuan ini dapat menciptakan sinergi yang positif dalam meningkatkan mutu pendidikan vokasi, terutama dalam hal implementasi Teaching Factory dan Project Based Learning yang sudah kami terapkan di Polije,” ujar Yogiswara.

Kunjungan ini juga memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berdiskusi lebih dalam mengenai konsep-konsep pembelajaran yang sudah diterapkan di masing-masing perguruan tinggi. Salah satu topik utama yang dibahas adalah mengenai Teaching Factory (TEFA) yang telah menjadi salah satu unggulan di Polije. TEFA adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan dunia industri langsung dengan proses belajar mengajar di kampus. Dalam hal ini, Poltesa tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai implementasi TEFA yang sudah berjalan dengan baik di Polije.

Selain TEFA, topik lain yang menarik perhatian dalam pertemuan ini adalah Project Based Learning (PBL). Poltesa tertarik untuk mengetahui bagaimana Polije menerapkan PBL dalam berbagai program studi untuk meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa yang lebih relevan dengan kebutuhan industri. Diskusi ini melibatkan para dosen dari kedua belah pihak yang saling bertukar pengalaman mengenai cara terbaik untuk mengintegrasikan teori dan praktik dalam kurikulum pendidikan vokasi.

Selain itu, kedua belah pihak juga melakukan sharing kurikulum, di mana masing-masing pihak berbagi pandangan mengenai pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terkini. Pembahasan mengenai produk hukum senat juga turut menjadi bagian penting dalam diskusi ini, dengan tujuan untuk memperkuat tata kelola akademik dan administrasi di kedua perguruan tinggi.

Dengan adanya pertemuan ini, Polije dan Poltesa berharap dapat terus mempererat kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Diharapkan, sinergi yang terjalin antara kedua perguruan tinggi ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi mahasiswa dan dunia pendidikan vokasi di Indonesia. (hnf)