Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan dari dua institusi pendidikan tinggi ternama, yaitu Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) pada Jumat (29/11). Kunjungan ini dilaksanakan di Gedung Asih Asah Asuh Polije dan bertujuan untuk menjalin kerja sama serta memperkenalkan teknologi dan budaya kerja yang ada di industri. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang berkualitas.
Evi Suwarni, S.AB., M.AB., selaku Tim Kerja Sama dari Polinema, menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menginisiasi kerja sama antara Polinema, Polije, dan PPNP dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
“Kunjungan ini merupakan langkah awal dari inisiasi kerja sama yang kami lakukan sebagai Perguruan Tinggi Sumber (Pertisum) kepada mitra kami di Jawa Timur, yakni Polije, sementara PPNP bertindak sebagai Perguruan Tinggi Sasaran (Pertisas). Harapannya, kerja sama ini tidak hanya berhenti pada MoU (Memorandum of Understanding), tetapi dapat berkembang menjadi lebih kompleks, bahkan berlanjut ke Perjanjian Kerja Sama (PKS),” ujar Evi.
Menurut Evi, upaya ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi di Indonesia, khususnya dalam pengembangan teknologi dan budaya industri, yang nantinya dapat berdampak pada peningkatan kualitas lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
Devi Kumala Sari, S.TP., M.Si., yang mewakili Tim Kerja Sama PPNP, juga memberikan pandangan serupa. Ia mengungkapkan bahwa PPNP sangat berharap kerja sama antara PPNP dan Polije dapat berkembang lebih baik lagi.
“Kami percaya bahwa melalui kolaborasi yang kuat ini, kita dapat menciptakan peluang yang lebih besar untuk pengembangan keilmuan dan juga memberikan manfaat bagi dunia industri,” ujarnya.
Devi menambahkan bahwa pengembangan program berbasis industri sangat penting untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D., menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa Polije terbuka lebar untuk pengembangan industri, khususnya dalam hal teknologi dan energi terbarukan.
“Polije bersedia dan terbuka dalam pengembangan wawasan industri. Kami juga ingin memperkenalkan beberapa program unggulan yang sedang kami jalankan, salah satunya adalah pengembangan Tefa (Teaching Factory) Bengkel Konvensional Kendaraan Listrik, yang berada di bawah Jurusan Teknik. Program ini adalah salah satu bentuk dukungan kami terhadap pengembangan renewable energy, yang sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ujar Agung Wahyono.
Agung Wahyono juga menyampaikan bahwa Polije telah melakukan pengadaan empat unit mobil listrik tahun ini sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pengembangan teknologi hijau dan energi terbarukan.
“Kami juga sudah terdaftar di UI Green Metric, yang merupakan salah satu indikator penting dalam menunjukkan komitmen kami terhadap pengembangan kampus yang ramah lingkungan. Kami telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) terkait status ini,” tambahnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Polije, Polinema, dan PPNP untuk bersama-sama berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan kurikulum berbasis industri, penelitian terapan, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, dengan adanya kerjasama yang lebih erat, perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia industri. (hnf)