Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan dari Politeknik Lamandau dalam rangka studi tiru dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua institusi. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Asih Asah Asuh Polije dan dipimpin langsung oleh Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., didampingi oleh jajaran pimpinan lainnya, seperti Wakil Direktur Bidang Akademik, Surateno, S.Kom., M.Kom., dan Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D.
Rombongan Politeknik Lamandau dipimpin oleh Direktur, Tadonny Vani, S.Kom., M.T., bersama Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Kepegawaian, Wakil Direktur Bidang Kerjasama, serta dosen. Kunjungan ini bertujuan untuk belajar dari Polije terkait pengembangan politeknik, khususnya dalam hal promosi, kerjasama, dan pendidikan vokasi.
Dalam sambutannya, Tadonny Vani menjelaskan bahwa Politeknik Lamandau, yang didirikan pada tahun 2018, saat ini memiliki tiga program studi yaitu Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Produksi Ternak, dan Teknologi Rekayasa Komputer. Dengan usia yang baru 6 tahun, Politeknik Lamandau merasa masih perlu banyak belajar, terutama karena lokasinya yang cukup terpencil di wilayah barat, berbatasan dengan Kalimantan Barat. Dengan jumlah mahasiswa terdaftar sebanyak 194 orang dan lulusan pertama yang berjumlah 18 orang, Politeknik Lamandau telah mulai berkontribusi dalam dunia industri, terutama di sektor kelapa sawit.
“Kami berharap bisa belajar dari Polije, terutama dalam pengembangan mahasiswa, sistem pendidikan vokasi, serta kurikulum. Kerjasama ini sangat penting bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Politeknik Lamandau,” ujar Tadonny.
Sementara itu, Direktur Polije, Saiful Anwar, menjelaskan bahwa Polije terus memperkuat konsep teaching factory (tefa) guna memastikan pembelajaran praktik yang mendekati standar industri. Proses ini didukung dengan riset yang kuat, laboratorium berkapasitas besar, serta kerjasama dengan berbagai industri, sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman yang nyata dalam lingkungan industri.
“Kami ingin memastikan lulusan kami siap menghadapi dunia kerja dengan kompetensi yang kuat, baik secara teknis maupun mental, melalui praktik yang mendekati standar industri,” jelas Saiful Anwar.
Agung Wahyono, selaku Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, menambahkan bahwa Polije telah memperluas jangkauan pendidikannya dengan mendirikan kampus-kampus di beberapa daerah seperti Bondowoso, Nganjuk, Sidoarjo, Ngawi, dan dalam proses di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, serta Papua Barat.
“Kami sangat menghargai semangat dari teman-teman di daerah-daerah untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia. Kami terbuka untuk berbagi informasi dan membangun program studi yang relevan, terutama di daerah-daerah terpencil,” ungkap Agung Wahyono.
Kunjungan dan kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kedua politeknik dan mendorong pengembangan pendidikan vokasi yang lebih baik di wilayah masing-masing. (hnf)