Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti Gedung Olahraga Perjuangan 45 Politeknik Negeri Jember (Polije) pada Kamis (07/11), saat kampus tersebut menggelar Tasyakuran Dies Natalis ke-36. Acara ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar Polije, mulai dari pegawai aktif, pegawai yang telah pensiun, hingga mahasiswa yang antusias meramaikan perayaan ini.
Acara diawali oleh Ir. Soehardjo Widodo, MS., yang merupakan Direktur Kedua Polije. Beliau membagikan kenangan mengenai awal berdirinya Polije, dan dengan penuh apresiasi menceritakan perkembangan pesat yang telah dicapai kampus ini.
Acara juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Sholihin Yusuf dari Surabaya, yang mengingatkan pentingnya rasa syukur dan kebersamaan untuk mencapai visi besar Polije di masa depan. Tausiyah ini disertai dengan musik al-banjari, menambah kehangatan dan kebersamaan di antara para hadirin.
Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., menyampaikan sambutannya dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Polije yang hadir dalam perayaan ini.
“Kami sangat menghargai kehadiran dan dukungan bapak serta ibu serta seluruh hadirin di acara ini. Dies Natalis ke-36 ini adalah wujud rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui Polije,” ujarnya.
Tema perayaan tahun ini, ‘Mengukir Prestasi, Membangun Negeri, Melalui Pendidikan Vokasi,’ menjadi penekanan dalam sambutan Direktur. Saiful menegaskan bahwa tema tersebut mencerminkan komitmen Polije dalam berkontribusi terhadap pembangunan bangsa melalui pendidikan vokasi berkualitas.
“Politeknik Negeri Jember bertanggung jawab untuk mencetak SDM siap kerja yang mampu membangun bangsa,” tegasnya.
Direktur turut mengapresiasi alumni Polije yang kini tersebar di berbagai sektor di seluruh penjuru Indonesia. Menurutnya, keberhasilan para alumni adalah salah satu indikator kualitas pendidikan vokasi Polije.
“Para alumni kita adalah duta Polije di masyarakat dan pembangunan bangsa,” ujarnya.
Tidak hanya membahas capaian, Direktur juga mengungkapkan visi Polije untuk bersaing di tingkat Asia pada tahun 2029.
“Kita harus bersiap untuk bersaing di tingkat Asia, dengan strategi yang sudah kita rencanakan,” tambahnya.
Komitmen Polije dalam memperluas akses pendidikan juga dijabarkan, dengan rencana untuk mendirikan program pendidikan di daerah terpencil sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Kita akan membawa pendidikan vokasi hingga ke wilayah terpencil, karena Polije berkomitmen untuk memajukan pendidikan di seluruh penjuru Indonesia,” kata Saiful.
Dalam upaya memperkokoh prinsip integritas, acara Dies Natalis ini juga mencakup deklarasi Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZIWBK), yang diikuti oleh seluruh keluarga besar Polije. Deklarasi ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan tata kelola kampus yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi.
“Kami bertekad menjadikan Polije sebagai kampus yang bersih dan bebas dari korupsi. Deklarasi ini adalah langkah penting dalam membangun institusi yang profesional,” ujar Saiful menegaskan komitmen bersama Polije dalam menciptakan lingkungan kampus yang berintegritas.
Direktur juga menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh program Polije berjalan lancar dan memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam pelayanan acara.
“Kami berharap acara ini menjadi ajang refleksi, serta momen kebersamaan untuk menguatkan silaturahmi di antara kita,” pungkasnya. (hnf)