Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Unit Pengembangan Akademik (UPA) Bahasa, menggelar kegiatan TOEIC Workshop and Certification for Vocational School English Teacher pada Rabu (18/9). Acara ini dilangsungkan di Auditorium Vokasi Polije dengan tujuan memberikan pelatihan sekaligus sertifikasi TOEIC (Test of English for International Communication) bagi para guru Bahasa Inggris SMK di Kabupaten Jember.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, Agung Wahyono menyampaikan bahwa workshop ini merupakan yang pertama kali diadakan oleh Polije untuk mendukung peningkatan kompetensi guru SMK, khususnya dalam bahasa Inggris, melalui sertifikasi TOEIC. Sertifikasi ini menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan daya saing tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan global.
“Ini adalah workshop dan sertifikasi TOEIC pertama yang ditujukan untuk guru SMK di Kabupaten Jember. Kami sangat bangga bahwa Polije saat ini telah menjadi mitra International Test Center yang memenuhi standar internasional. Sebagai provider resmi, Polije kini bisa melayani pelaksanaan tes dan sertifikasi TOEIC yang diakui secara internasional, tidak hanya untuk kalangan guru SMK, tetapi juga bagi masyarakat umum yang membutuhkan,” ungkap Agung Wahyono.
Lebih lanjut, Agung Wahyono menjelaskan bahwa Polije menjadi satu-satunya pusat ujian TOEIC di Jember, serta merupakan testing center ketiga yang ada di Jawa Timur, setelah sebelumnya didirikan di Malang dan Surabaya. Dengan keberadaan Polije sebagai pusat uji, diharapkan semakin banyak peserta dari berbagai kalangan, termasuk dosen dan mahasiswa, yang dapat mengakses sertifikasi TOEIC tanpa harus pergi ke luar daerah.
“Harapan kami, kerja sama antara International Test Center dengan UPA Bahasa Polije ini dapat memberikan layanan yang lebih luas kepada berbagai pihak. Tidak hanya bagi dosen Polije yang membutuhkan sertifikasi TOEIC untuk keperluan akademik atau profesional, tetapi juga bagi mahasiswa Polije yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri atau terlibat dalam program internasional seperti IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards),” tambahnya.
Menurutnya, program ini sangat penting terutama bagi mereka yang berencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri, di mana TOEIC seringkali menjadi salah satu syarat administrasi. Program seperti IISMA yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menjadi salah satu contoh di mana sertifikasi TOEIC sangat dibutuhkan sebagai syarat penerimaan peserta.
Selama acara, peserta mendapatkan materi intensif mengenai persiapan menghadapi TOEIC yang diberikan oleh tim pengajar dari UPA Bahasa Polije. Workshop ini mencakup berbagai tips dan strategi untuk mengerjakan tes TOEIC dengan efektif, seperti cara memahami soal mendengarkan (listening comprehension), membaca (reading comprehension), serta pengenalan terhadap jenis-jenis soal yang sering muncul dalam tes TOEIC. Tidak hanya itu, peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung strategi-strategi tersebut melalui simulasi tes.
Acara workshop ini tidak hanya bermanfaat bagi guru SMK, tetapi juga membuka kesempatan lebih luas bagi masyarakat umum yang tertarik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka melalui sertifikasi TOEIC. Sertifikasi ini sangat penting di era globalisasi saat ini, di mana kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu kualifikasi utama dalam dunia kerja maupun pendidikan.
Sebagai penutup, Polije memberikan kesempatan khusus bagi para peserta untuk mengikuti tes TOEIC secara gratis yang difasilitasi oleh UPA Bahasa Polije. Fasilitas ini disambut baik oleh para peserta yang merasa sangat terbantu dalam mendapatkan sertifikasi TOEIC tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak tenaga pendidik dan masyarakat umum yang bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka serta memperoleh sertifikasi internasional yang diakui secara luas. Polije terus berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan akademik yang berstandar internasional, khususnya di bidang bahasa, demi mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif di tingkat global. (hnf)