
Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menggelar ajang bergengsi Sashing Ceremony bagi 20 finalis Duta Polije 2024. Acara ini berlangsung pada Rabu (5/3) di Ruang Sidang Senat, Gedung Asih Asah Asuh Polije, dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, para juri, serta finalis yang telah berhasil melewati proses seleksi ketat.
Sashing Ceremony merupakan salah satu tahapan penting dalam rangkaian pemilihan Duta Polije. Prosesi ini menjadi simbol pengukuhan dan pengakuan terhadap peran para finalis sebagai representasi mahasiswa Polije yang siap mengemban tanggung jawab lebih besar.
Kegiatan ini dihadiri oleh 19 finalis secara langsung, sedangkan satu finalis lainnya mengikuti acara secara daring. Finalis yang mengikuti secara daring merupakan mahasiswi dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kampus 3 Nganjuk.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Wahyu Kurnia Dewanto, S.Kom., M.T., turut hadir dalam acara ini dan memberikan apresiasi kepada para finalis yang telah berhasil terpilih sebagai Duta Polije. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa menjadi Duta Polije bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang pengembangan diri dan tanggung jawab dalam membawa nama baik Polije.
“Kami sangat bangga dengan 20 finalis yang telah terpilih. Menjadi Duta Polije bukan hanya sekadar gelar, tetapi juga amanah untuk terus mengembangkan diri, memperluas wawasan, memperkaya pengalaman, serta meningkatkan rasa percaya diri. Saya berharap para finalis dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dan membawa nama baik Polije di berbagai kesempatan,” ujar Wahyu Kurnia Dewanto.
Selain itu, beliau juga mengapresiasi para juri yang telah bekerja keras dalam menyeleksi para kandidat hingga terpilih 20 finalis terbaik.
“Proses seleksi yang ketat menunjukkan bahwa para finalis ini bukan hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi, kepemimpinan, serta wawasan yang luas tentang dunia pendidikan dan organisasi,” lanjutnya.
Setelah Sashing Ceremony, para finalis akan mengikuti serangkaian coaching clinic sebagai bagian dari persiapan sebelum Grand Final Duta Polije. Coaching clinic ini bertujuan untuk membekali para finalis dengan berbagai keterampilan yang akan mendukung peran mereka sebagai Duta Polije, termasuk kemampuan berbicara di depan umum, kepemimpinan, serta pemahaman tentang Polije sebagai institusi pendidikan vokasi unggulan.
“Pemilihan Duta Polije bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga upaya dalam membentuk mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan, intelektualitas, serta kemampuan untuk menjadi agen perubahan di lingkungan kampus dan sekitarnya. Para Duta Polije terpilih nantinya akan menjadi wajah Polije dalam berbagai acara akademik dan non-akademik,” tambahnya.
Selain menjadi representasi kampus, Duta Polije juga diharapkan dapat menjadi role model bagi mahasiswa lainnya. Dengan mengusung semangat inovasi, kreativitas, dan kepedulian sosial, para duta akan berperan aktif dalam berbagai program kemahasiswaan serta kegiatan sosial yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar. (hnf)