POLITEKNIK NEGERI JEMBER GELAR PENYESUAIAN PETA JABATAN DAN KOMPETENSI DOSEN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

Politeknik Negeri Jember (Polije) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelaraskan sumber daya tenaga pendidik melalui kegiatan Penyesuaian Peta Jabatan dan Kompetensi Dosen. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (27/02) di Gedung Jurusan Teknologi Pertanian Polije dan bertujuan untuk melakukan analisis mendalam dalam penyusunan peta jabatan serta peta kompetensi dosen.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Yossi Wibisono, S.TP., M.P., selaku Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum Polije. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penyusunan peta jabatan dan kompetensi dosen menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan regulasi terbaru.

“Pertemuan ini diadakan untuk membahas implementasi regulasi terkait pendidikan tinggi, khususnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 44 Tahun 2024. Regulasi ini mengatur profesi, karier, dan penghasilan dosen di Indonesia, namun mengalami penundaan. Oleh karena itu, kita perlu melakukan analisis mendalam agar tetap dapat menyesuaikan kebijakan yang ada dengan kebutuhan tenaga pendidik di Polije,” ujar Dr. Yossi dalam sambutannya.

Dalam pertemuan ini, para koordinator dan dosen diminta untuk memetakan kebutuhan kompetensi tenaga pengajar dalam lima tahun mendatang. Langkah ini dilakukan agar Polije dapat lebih siap menghadapi perubahan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri yang semakin dinamis.

Dr. Yossi menekankan pentingnya pemetaan ini agar tenaga pendidik memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Sebagai contoh, ada kebutuhan tenaga kerja di industri yang harus dipersiapkan dengan baik. Jika kita tidak menyesuaikan diri, maka akan ada kesenjangan antara lulusan dan kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu, rasionalisasi diperlukan agar jumlah dosen dan bidang keahlian tetap proporsional sesuai dengan kebutuhan yang ada,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memastikan keseimbangan jumlah tenaga pengajar di berbagai jurusan. Dengan adanya pemetaan yang jelas, diharapkan tidak terjadi ketimpangan jumlah dosen di suatu program studi, sehingga distribusi tenaga pengajar lebih merata dan selaras dengan kebutuhan pendidikan di Polije.

Kegiatan ini diisi sejumlah pemateri yakni Djoko Sungkowo, S.E., M.A.P., Kepala Bagian Keuangan dan Umum Polije; Agus Hariyanto, S.T., M.Kom., Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polije; Ari Prihastutik, S.ST., M.M., Analis Sumber Daya Manusia Aparatur.

Para pemateri membahas berbagai aspek penting terkait penyusunan peta jabatan dan kompetensi dosen, mulai dari aspek kebijakan, kebutuhan industri, hingga sertifikasi profesi yang dapat mendukung peningkatan kualitas tenaga pengajar.

Penyesuaian peta jabatan dan kompetensi dosen juga menjadi langkah strategis dalam menciptakan stabilitas tenaga pengajar di berbagai jurusan. Dengan jumlah dan keahlian yang sesuai, dosen dapat lebih fokus dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas serta membimbing mahasiswa secara optimal.

Polije berharap dengan adanya kegiatan ini, perguruan tinggi dapat terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap dosen memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri. Dengan begitu, mahasiswa Polije dapat menerima pendidikan yang relevan dan berkualitas,” pungkas Dr. Yossi. (hnf)