Politeknik Negeri Jember (Polije) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Papua Selatan menggelar lokakarya strategis guna menyusun kurikulum untuk pendirian Politeknik Negeri di Papua Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (9/12) di Panda Hotel, Merauke, ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk generasi muda di Papua Selatan.
Lokakarya ini dihadiri oleh sejumlah pihak penting, termasuk Ketua DPRD Provinsi Papua Selatan, Heribertus Silfinus Silubun, dan Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama (AKPK) Polije, Agus Riyanto, SE., M.Si. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan, Ignasius Babaga, yang memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi aktif dari seluruh peserta dalam merumuskan program pendidikan ini.
Dalam sambutannya, Ignasius Babaga menegaskan pentingnya keberadaan Politeknik Negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua Selatan.
“Kehadiran Politeknik Negeri ini akan membantu kita mempersiapkan generasi muda untuk berkompetisi, khususnya di bidang strategis seperti pertanian, perikanan, peternakan dan sektor lain yang menjadi unggulan daerah,” ujarnya.
Ignasius menjelaskan bahwa meskipun Papua Selatan telah memiliki Universitas Negeri Musamus Merauke sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di wilayah tersebut, keberadaan Politeknik Negeri masih sangat dibutuhkan. Politeknik ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan vokasi berkualitas yang berorientasi pada keterampilan praktis dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Polije sebagai mitra utama dalam penyusunan kurikulum ini akan memberikan pendampingan penuh kepada pemerintah Papua Selatan. Agus Riyanto, selaku perwakilan dari Polije, menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari komitmen Polije untuk mendukung pengembangan politeknik baru di Papua Selatan.
“Kami siap memberikan support penuh, mulai dari penyusunan kurikulum hingga pendampingan operasional agar politeknik ini bisa berjalan dengan baik,” tutur Agus Riyanto.
Menurutnya, politeknik ini nantinya akan menjadi pusat pendidikan vokasi yang mampu mencetak tenaga kerja terampil di berbagai sektor. Pendampingan dari Polije juga mencakup studi banding, pelatihan, hingga pembentukan program studi yang relevan dengan kebutuhan daerah Papua Selatan.
Ignasius Babaga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah awal, termasuk sosialisasi dengan sejumlah politeknik di Indonesia untuk mempelajari model pengelolaan dan kurikulum. Ia optimis kolaborasi ini dapat melahirkan generasi emas Papua Selatan yang siap menghadapi tantangan global hingga tahun 2045.
“Kita harus berdayakan semua potensi yang ada dan bangun ini bersama-sama. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar rencana ini dapat terwujud,” ungkap Ignasius.
Dengan berdirinya Politeknik Negeri di Papua Selatan, diharapkan sarana dan prasarana pendidikan juga akan terus dikembangkan untuk mendukung kualitas pengajaran yang merata. Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi generasi muda dan mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Babaga juga mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, tokoh pendidikan, dan orang tua untuk bersinergi mendukung rencana besar ini.
“Kita tidak boleh ragu. Jika semuanya sudah siap, pembiayaan dan pelaksanaannya akan mengikuti. Mari kita bangun politeknik ini bersama-sama demi masa depan Papua Selatan,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam pemerataan pendidikan vokasi di Papua Selatan. Melalui kolaborasi yang erat antara Polije dan Dikbud Papua Selatan, diharapkan langkah ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang, menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga terampil dalam menjawab kebutuhan pasar kerja dan pembangunan lokal.
Dengan kehadiran politeknik ini, Papua Selatan tidak hanya akan memiliki tambahan perguruan tinggi, tetapi juga platform pendidikan yang mempersiapkan generasi muda untuk menjadi tenaga profesional di berbagai bidang unggulan. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya besar menciptakan pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia.
Rencana besar ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dan Polije untuk memajukan Papua Selatan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membawa pendidikan vokasi ke tingkat yang lebih tinggi, sekaligus mempersiapkan generasi muda Papua Selatan agar mampu bersaing di era globalisasi. (hnf)