Jurusan Manajemen Agribisnis (MNA) Politeknik Negeri Jember (Polije) sukses menggelar kegiatan Project Based Learning (PBL) Exhibition and Talkshow dengan tema “Set Up Your Mind and Goal to be Agripreneurs: Membentuk Jiwa Agripreneur yang Kompetitif, Kreatif, dan Inovatif melalui Kolaborasi Bersama Mitra Dunia Industri dan Dunia Kerja”. Acara yang berlangsung pada Rabu (13/11) di GOR Perjuangan 45 Polije ini menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk menampilkan produk-produk inovasi agroindustri yang telah mereka kembangkan serta untuk memperkuat pemahaman mereka tentang dunia agripreneur.
Acara dibuka oleh Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D., yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret Polije dalam mendukung pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi pada dunia kerja dan industri. Agung Wahyono mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi tempat belajar bagi mahasiswa tetapi juga kesempatan bagi Polije untuk menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak melalui penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Dinas Koperasi Kabupaten Jember, Dinas Perikanan Kabupaten Jember, dan UD Purnama Jati.
“PBL ini adalah salah satu wujud nyata penerapan Indikator Kinerja Utama (IKU) 7 tentang kelas kolaboratif dan partisipatif yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung dalam dunia industri dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Agung.
Beliau juga menambahkan bahwa sebagai perguruan tinggi vokasi, Polije mengutamakan pendidikan yang lebih banyak melibatkan kegiatan praktik daripada teori. Melalui PBL, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori bisnis tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam mengelola dan memasarkan produk yang mereka buat.
Lebih lanjut, Agung Wahyono menjelaskan bahwa mahasiswa di Polije dapat mengerjakan proyek akhir berupa usaha mandiri, di mana mereka harus menciptakan produk dan melakukan analisis ekonomi untuk mengetahui potensi pasar.
“Harapannya, ketika lulus nanti, mahasiswa sudah memiliki pengalaman di dunia bisnis sehingga bisa menjadi wirausaha yang kompetitif, kreatif, dan inovatif. Selain itu, melalui metode pembelajaran ini, mahasiswa juga diharapkan dapat melanjutkan inovasi yang mereka buat menjadi usaha komersial yang siap bersaing di pasar,” jelasnya.
Ketua Jurusan MNA, Taufik Hidayat, S.E., M.Si., juga menjelaskan bahwa kegiatan PBL ini diikuti oleh mahasiswa Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri dan Diploma Tiga Manajemen Agribisnis. Pada kegiatan PBL kali ini, fokus utama ditujukan pada inovasi dalam bidang agroindustri, terutama pada produk pengolahan hasil perikanan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menciptakan produk bernilai tambah di bidang perikanan dan agribisnis.
“Sebagian besar peserta PBL juga merupakan bagian dari program Wirausaha Merdeka (WMK), yang memberikan bekal kewirausahaan sejak di bangku kuliah,” ujar Taufik.
Melalui program ini, para mahasiswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan mereka dengan lebih terstruktur. Selain itu, seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan PBL ini telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang memudahkan mereka dalam legalitas usaha, sehingga dapat lebih mudah memasarkan produknya secara luas dan menambah nilai ekonomis produk yang mereka kembangkan.
Dalam talkshow yang diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan ini, para pembicara dari dunia industri juga memberikan wawasan dan motivasi kepada mahasiswa untuk menekuni bidang agribisnis dan berinovasi dalam produk yang dihasilkan. Diskusi tersebut menjadi ajang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan tentang peluang pasar, strategi pemasaran, serta tips dalam mengembangkan produk agribisnis yang inovatif dan kompetitif di era yang semakin digital ini.
Polije berharap bahwa melalui kegiatan PBL Exhibition and Talkshow ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang agribisnis tetapi juga memiliki kesiapan mental dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menjadi agripreneur yang berdaya saing tinggi. Selain itu, kolaborasi bersama mitra dari dunia industri dan dunia kerja diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi mahasiswa tentang kebutuhan dan peluang yang ada di pasar kerja saat ini.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari mahasiswa, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam pameran produk, diskusi, serta sesi tanya jawab dengan para pembicara. Melalui kegiatan ini, Polije berharap dapat mencetak agripreneur muda yang siap bersaing dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam sektor agribisnis, serta menjadi bagian dari upaya Polije dalam menciptakan lulusan yang unggul dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri di masa depan. (hnf)