Politeknik Negeri Jember (Polije) komitmen melestarikan kerjasama dengan Jiangsu Agri animal Husbandary Vocational College (JAHVC) China yang sudah di mulai sejak tahun 2014 berupa pertukaran mahasiswa kedua belah perguruan tinggi dengan sistem transfer kredit.
Sejak wabah covid-19 melanda dunia tidak terkecuali yang melanda Indonesia dan China sejak tahun 2020 sampai sekarang, maka program yang sangat bagus dan strategis untuk sementara belum bisa dilaksanakan.
Program pertukaran mahasiswa yang sangat strategis bagi kedua belah pihak baik Polije maupun JAHVC China ini akan dimulai lagi dan dilaksanakan sementara ini secara online. Proses persiapan dan membangun kesepakatan serta kesepahaman yang berkaitan dengan melanjutkan lagi program tersebut, maka pada Jumat (23/9) bertempat diruang pertemuan Balai Diklat BKKBN telah dilakukan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) untuk membahas teknis program online exchange Learning tersebut.
Menurut Koordinator Urusan Internasional Dr. Ir. Rr. Merry Puspita DU, MP, kegiatan tersebut dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 4 Oktober 2022 dan dilaksanakan secara online. Program ini akan diikuti oleh mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Unggas (MBU) dengan salah satu indicator seleksinya mempunyai nilai akademik (IPK) terbaik. “Program Online Exchange ini akan dimulai pada 4 Oktober, yang tentunya melalui proses seleksi yang ketat”, paparnya.
Mahasiswa yang akan mengikuti program perkuliahan ini berjumlah sebanyak 30 mahasiswa. Dosen Polje yang akan mengajar dalam kegiatan online exchange ini berjumlah sebanyak 4 dosen yaitu Gayuh Syaikhulah S.Pt M.Si, Dr Ir Rosa Tri Hertamawati M.Si IPM, Dr Ir Dadik Pantaya M.Si IPU , Dr Ir RR Merry Puspita Dyah Utami M.P.
Menurut Wakil Direktul Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Dr. Ir Nantil Bambang Eko M.Si, JAHVC China merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi yang memiliki reputasi yang sangat bagus di Internasional. “Kerjasama ini sudah berlangsung lama sejak tahun 2014 , diawali dengan student exchange dan terus berkembang ke bidang yang lain misalnya riset dan lecturer exchange” ujar Bambang Eko
Selanjutnya yang biasa dipanggil Pak BES tersebut, melalui program ini nantinya dosen Polije akan memberikan materi pelajaran ke mahasiswa peserta online exchange learning dari JAHVC China serta sebalik dosen dari JAHVC mengajar mahasiswa Polije peserta program ini.
“Dosen dari China nanti akan memberikan pembelajaran ke mahasiswa program di Polije dan sebaliknya. Ada tiga program studi yang menjalin kerja sama yaitu Manajemen Bisnis Unggas, Produksi Tananaman Hortikultura dan Teknologi Industri Pangan “ ujar pak BES.
Sementara itu Dr. Tao dari JAHVC China menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kerjasama yang baik dan saling menguatkan dan harus dilanjutkan. “Kita bisa bekerja sama, dan kita akan terus mendiskusian tentang hal ini dengan dua perusahaan “, papar Dr Tao.
Pihak Polije menyatakan bahwa masih ada keterbatasan dalam pelaksanaan ini yaitu dilaksanakan secara daring. Hal tersebut berkenaan dengan kondisi pandemi COVID – 19 yang membuat China belum benar-benar membuka akses untuk penerimaan mahasiswa dari luar negeri dan sifatnya terbatas. (mn)