Bertempat di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (19/3) telah ditandatangani kesepakatan antara Politeknik Negeri Jember (Polije) dengan IPB untuk mendukung mewujudkan program ketahanan pangan di Indonesia dengan menyediakan benih unggul.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Direktur Polije Saiful Anwar, S.TP, MP dan Rektor IPB Dr. Arif Satria, SP, M.Si. cakupan kerjasamanya meliputi bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Demikian dipaparkan Saiful Anwar dihadapan awak media sepulang dari Bogor. “Kerjasama ini sangat strategis dan penting sekali, sebagai pondasi membangun sinergi pengembangan perguruan tinggi kedua belah pihak yang saling menguntungkan”, paparnya.
Menurut dia, secara riil Polije, kerjasama ini sudah dimulai sekitar sepuluh tahun yang lalu, ketika memulai kerjasama pembukaan program pascasarjana dengan program studi Manajemen Bisnis IPB, sebelum keluarnya Peraturan Menteri yang berkaitan dengan kewenangan dan pengaturan Politeknik diperkenankan membuka program pascasarjana.
Aktifitas kerjasama dengan IPB ini diawali dengan kemitraan dalam bidang pengembangan, produksi dan pemasaran benih unggul khususnya untuk wilayah Indonsia bagian timur. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, pihak IPB telah menghibahkan 6 alat yang berkaitan dengan proses produksi benih.
Dalam sambutannya Rektor IPB menyampaikan apresiasi akan pencapaian prestasi Polije yang menjadi salah satu Politeknik unggul di Indonesia, hal ini seiring dengan pencapian visi Polije sebagai Politeknik terkemuka tingkat Asia pada tahun 2025. “Kemitraan dengan Polije kami lakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dengan menyediakan benih unggul. Kami percaya Polije dapat menjadi mitra, mengingat pencapaian prestasi Polije yang sangat baik”, tandas Arif Satria dengan mantap.
Menurut Kepala Badan Kerjasama Dr. Ir. Nantil Bambang Eko S, M.Si, Polije sudah mempunyai program studi Teknologi Produksi Benih, yang telah menghasilkan lulusan yang kompeten dibidang perbenihan. “Semoga dengan kerjasama dengan IPB ini, akan mengoptimalkan keberadaan Pabrik Pengolahan Benih sebagai salah satu Teaching factory yang dimiliki Polije”. Paparnya.
Kemitraan ini selaras dengan peran Polije sebagai salah sekretariat dan anggota Aliansi HVEIAA (Higher Vocational Education International Alliance for Agri-husbandary) yang anggotanya terdiri dari 41 perguruan tinggi top dunia yang berasal dari 26 negara. “Tujuan pembentukan aliansi ini untuk kemitraan menuju ketahanan pangan dunia”, ujar Nantil BES. Polije menjadi satu-satunya Politeknik dari Indonesia yang menjadi anggota HVEIAA.