POLIJE PERKENALKAN TEKNOLOGI OZON DAN VAKUM MELALUI PROGRAM INOVOKASI UNTUK TINGKATKAN KUALITAS INDUSTRI MIKRO PERIKANAN DI JEMBER

Dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar kegiatan inovasi teknologi yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan teknologi terbaru dalam industri mikro perikanan. Kegiatan ini difokuskan pada teknologi ozon, pengemasan vakum, dan pembekuan produk ikan, dan berlangsung di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Polije dan dua mitra industri, yaitu Mitra Jaya Bahari dan Mina Lestari.

Ir. Abi Bakri, M.Si., selaku Ketua Pelaksanaan Kegiatan Inovokasi Teknologi Ozon Pengemasan Vakum dan Pembekuan pada Industri Mikro Perikanan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat APTV melalui platform Kedai Reka, yang telah memberikan pendanaan dan fasilitasi untuk melaksanakan pengabdian masyarakat ini.

Pada Mitra Jaya Bahari, ikan tongkol yang baru datang langsung diproses dengan teknologi ozon dan pengemasan vakum. Proses dimulai dengan thawing terlebih dahulu untuk membersihkan ikan sebelum dilakukan pengozonan.

“Setelah thawing, ikan dimasukkan ke dalam air ozon. Proses perendaman ozon dilakukan selama 15 hingga 30 menit untuk menjaga kesegaran ikan dan mengurangi bakteri,” jelas Abi Bakri.

Setelah ikan melalui proses pengozonan, ikan kemudian dibekukan untuk menjaga kualitasnya. Proses selanjutnya adalah pengemasan menggunakan teknologi vakum, yang bertujuan untuk membuat ikan lebih tahan lama dan siap dipasarkan.

Di Mitra kedua, Mina Lestari, prosesnya sedikit berbeda. Di sini, ikan layur yang masih segar digunakan dalam proses ozon.

“Meskipun tidak ada proses thawing di sini, ikan layur yang digunakan tetap melalui pengozonan selama 15 hingga 30 menit. Hasil dari proses ini adalah kualitas ikan yang tampak semakin segar dengan kulit ikan yang lebih mengkilap,” jelasnya.

Setelah proses pengozonan, ikan kemudian dikemas menggunakan teknologi vakum untuk memastikan ikan tetap awet, higienis, dan siap untuk dipasarkan ke konsumen.

“Kami sangat berterima kasih kepada Direktorat APTV melalui platform kedaireka yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan pengabdian masyarakat, khususnya dalam implementasi hasil penelitian kami pada industri mikro perikanan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas produk ikan di industri perikanan lokal,” ungkap Abi.

Abi juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini, pihaknya melibatkan mahasiswa Polije yang bertugas dalam pendampingan industri, baik dalam hal penguatan teknologi yang digunakan maupun dalam pengembangan aspek manajerial seperti promosi dan pemasaran.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, industri mikro perikanan yang ada di Puger dapat berkembang lebih besar dan maju, terutama dalam hal pengembangan produk, diversifikasi produk, serta peningkatan kualitas produk yang lebih bersaing di pasar,” tambahnya.

Selain itu, Abi menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan pelaku industri perikanan lokal dan meningkatkan kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.

“Kami berharap dengan adanya teknologi ini, industri perikanan dapat semakin mandiri dan berkelanjutan. Kami juga berharap program ini dapat menjadi model bagi industri perikanan lainnya, baik di Jember maupun daerah lain, sehingga bisa diadopsi dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri perikanan di Indonesia,” ujar Abi.

Ke depannya, Polije berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan lebih banyak inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh industri mikro perikanan. Diharapkan juga, dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, industri perikanan mikro di Jember akan semakin berkembang, mampu bersaing di pasar yang lebih luas, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian daerah. (hnf)