POLIJE LAKUKAN PROGRAM BEKERJA DARI RUMAH

Dengan Menjadwal Tendik yang Ngantor

Suasana lengang menyelimuti suasana kampus Politeknik Negeri Jember (Polije) di pagi (Jum’at 20/3) ini, kampus rindang dan indah yang banyak penataan taman disetiap sudut bangunannya tampat sepi dari lalu lalang para mahasiswa yang bisanya sibuk dengan kegiatan perkuliahan, praktikum dan kegiatan penunjang lainnya.

Hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan program Bekerja dari Rumah (BDR) bagi tenaga kependidikan (tendik) dan hari keempat dari pelaksanaan Kuliah dari Rumah (KDR) bagi mahasiswa.

Situasi ini menjadi konsekuensi logis dari upaya nyata dari pencegahan penyebaran virus Covid-19 adalah dengan melakukan Sosial Distancing atau pembatasan sosial. Pembatasan sosial sangat strategis untuk memutus mata rantai berinteraksinya antar masyarakat yang berpotensi menjadi sumber penularan virus Covid-19.

Menurut Direktur Politeknik Negeri jember (Polije) Saiful Anwar, S.TP, MP perwujudan Sosial Distancing diwujudkan antara lain dengan menjadwal hari kerja para pegawai. Menjadwal hari kerja diharapkankan pegawai betul-betul berada dirumah dengan melaksanakan pekerjaan. “Bekerja dari Rumah (BDR) mengurangi intensitas berinteraksinya antar manusia yang bertujuan untuk pembatasan sosial”, tandasnya.

Program BDR dalam tahap awal dilaksanakanan mulai tanggal 19 s/d 27 Maret 2020. Pembagian jadwal hari kerja di serahkan kepada pimpinan unit kerja masing-masing, dengan tetap menjaga target pencapaian tugas pokok dan fungsi masing-masing berjalan dengan optimal.

Teknis pelaksanaan program BDR, bagi tendik yang mendapatkan jadwal BDR, tetapi harus melakukan absensi dan mengerjakan tugas pokok fungsi dan melaporkan kepada atasan langsung. “Dengan BDR tendik tidak boleh meninggalkan rumah selain untuk keperluan mendesak dan darurat, seperti ada yang sakit atau belanja untuk keperluan pokok sehari-hari”, tandas Abi Bakri Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan.

Menurut Abi Bakri, bagi tendik yang melaksanakan program BDR alat komunikasi harus dalam kondisi stand by dan tetap mengerjakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan langsungnya. “Program BDR bukan merupakan liburan, akan tetapi bertujuan utama untuk mengurangi atau membatasi social, karena metode penularan virus Covid-19 yang paling utama melalui interaksi langsung jarak dekat, memegang barang yang bekas dipegang oleh orang yang terinfeksi.”, urai Abi Bakri dengan nada sangat mengarapkan perhatian pada semua tendik.

Format pembagian kelompok jadwal hari kerja dibagi menjadi dua kelompok, dengan harapan pekerjaan layanan perkantoran dapat dipastikan tetap optimal. Termasuk semua pejabat mulai dari Direktur sampai pejabat nonstructural tingkat bawah, dapatdipastikan dapat memberikan layanan dengan optimal, dengan dibantu staf pelaksana yang piket berdasarkan kelompok jadwal piket.

Pelaksanaan program BDR ini akan dipantau sampai dengan akhir pecan minggu depan, sambal memantau kodisi penyebaran virus Covid-19 ini secara nasional dan sesuai pengarahan pimpinan nasional dan kementerian.

Saiful Anwar mengharap kondisi ini segera berakhir dan masyarakat termasuk kampus Polije dengan sivitas akademikanya dapat beraktifitas secara biasanya serta kembali bangkit berkarya dan berprestasi terbaik untuk kontribusi pada pembangunan bangsa dan negara Indonesia.