POLIJE GANDENG BUMDES TINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Jurusan Bisnis terus mendorong penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan keuangan dan ketahanan pangan desa. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui kerja sama dengan 28 desa dalam program Project Based Learning (PBL), yang hasilnya ditampilkan dalam Expo PBL dan Talkshow bertema “Mencetak Globalpreneur Muda: Optimalisasi Peran BUMDes dalam Ketahanan Pangan dan Akses Pasar Ekspor.”

Di tengah kegiatan, digelar pula Special Talkshow yang menghadirkan tiga narasumber berpengalaman dari berbagai sektor:

  • Dirgahaji Widodo, Kepala KPPN Jember
  • Dodik Merdiawan, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
  • Vicky Armando, Analis Bea Cukai Jember

Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Dodik Merdiawan, menyoroti kontribusi signifikan mahasiswa Polije dalam mendampingi desa, terutama lewat BUMDesa aplikasi keuangan yang dikembangkan oleh Jurusan Bisnis.

“Pihak Jurusan Bisnis bersama BUMDes telah melakukan kerja sama untuk meningkatkan kontribusi mahasiswa dalam membantu pengelolaan keuangan di desa. Aplikasi keuangan yang awalnya diperkirakan sederhana, ternyata hasilnya melebihi ekspektasi karena mahasiswa juga membuat panduan-panduan yang aplikatif,” ujarnya.

Dodik menambahkan, sebagai pihak yang menjembatani kerja sama antara Polije dan BUMDes, ia melihat dampak nyata dari PBL terhadap tata kelola desa.

“Hasilnya bukan hanya teoritis, tapi memberi manfaat langsung bagi pengelolaan desa. Harapannya, inovasi ini tidak berhenti di 28 desa, namun bisa diperluas ke 226 desa lainnya, apalagi BUMDes akan terlibat dalam program ketahanan pangan dengan nilai sekitar 80 miliar rupiah,” tambahnya.

Ketua Jurusan Bisnis Polije, Dessy Putri Andini, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari implementasi MoU antara Polije dan pemerintah desa.

“Pameran ini menampilkan hasil karya mahasiswa dari Program Studi Akuntansi Sektor Publik dan Manajemen Pemasaran Internasional. Ke depan, kami akan mengelola 20% dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang dialokasikan untuk ketahanan pangan, agar produk BUMDes bisa menembus pasar global,” paparnya.

Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat vokasi yang kolaboratif.

“PBL dirancang dari berbagai mata kuliah secara sinergis agar mahasiswa siap bersaing secara global,” ujarnya.

Dengan sinergi antara pendidikan vokasi, pemerintah desa, dan BUMDes, Polije menunjukkan bagaimana kampus dapat menjadi katalis pembangunan ekonomi desa secara berkelanjutan dan inovatif. (hnf)