Eksistensi perguruan tinggi vokasi di Indonesia menjadi salah satu penopang utama percepatan pengembangan industri. Pemerintah juga telah meluncurkan program revitalisasi bagi 12 Politeknik, yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kwalitas lulusan khususnya menyongsong revolusi industri 4.0.
Perguruan tinggi vokasi tidak semua dibawah koordinasi kementerian Ristekdikti, ada di Kementerian Pertanian (Kementan), Kemeterian Perindustrian (Kemenperin) dan lainnya. Salah satu PT vokasi di bawah koordinasi Kementan adalah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogjakarta Magelang. Polbangtan Magelang merupakan penjelmaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Yogjakarta Magelang. STPP adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan yang bernaung di bawah Kementan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
Keberadaan Polbangtan yang masih baru, menjadi motivasi yang kuat untuk meningkatkan kapasitas baik dari aspek SDM, kurikulum dan program kerja. Berkenaan dengan hal tersebut Direktur Polbangtan Dr. Rajiman, SP, MP beserta 14 unsur pimpinannya pada Senin Minggu lalu mengadakan studi banding ke Politeknik Negeri Jember (Polije).
Dalam sambutannya Direktur Polije Dr. Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM menyampaikan bahwa Beliau melihat bahwa POLBANGTAN yang merupakan kategori sekolah kedinasan dan Polije memiliki bidang yang sama sehingga dengan banyak melakukan kerjasama, akan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya dibidang pertanian.
“Antara Polbangtan dan Polije mempunyai bidang yang sama, semoga kerjasama ini akan memperkuat peran dan kontribusi kedua belah pihak dalam pembangunan pertanian”, paparnya. Menurut dia, Indonesia adalah negara agraria, maka pertanian menjadi bidang yang paling penting untuk dipelajari dan dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Dalam kesempatan paparannya Direktur Polbangtan, menyampaikan bahwa kunjungan ini penting bukan hanya untuk menjalin silaturahmi semata, akan tetapi kedua belah pihak juga dapat melakukan berbagai kerjasama, apalagi sama-sama memiliki Jurusan Pertanian.
“Kami mempunyai target untuk melakukan regenerasi, agar generasi muda lebih mau bergelut dan terjun sebagai petani yang modern dengan memanfaatkan teknologi”, harap Rajiman. Mewujudkan ketahanan pangan harus dilakukan secara terpadu, mulai aspek penyiapan bibit unggul, aspek budidaya dan aspek pasca panen.
“Kunjungan kami ini bermaksud juga untuk belajar pengembangan SDA sebagai produk unggulan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan atau PNBP”, tandas Rajiman. Menurut dia, pengembangan Politeknik agar lebih akseleratif bukan hanya didukung penganggaran dari APBN saja, akan tetapi juga didukung pendanaan dari masyarakat atau PNBP. Pengembangan produk unggulan menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan PNBP.
Dalam kunjungan tersebut juga ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) baik dalam bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. “Program jangka pendek yang segera direalisasikan pada semester ini adalah program magang Dosen Polbangtan di jurusan Manajemen Agribisnis (MNA) dan Pelatihan Teknisi Polbangtan untuk Sertifikasi Traktor di Jurusan Teknologi Pertanian Polije”, ujar Dr. Yosi Wibisono, S.TP, MP Koordinator Pelaksana.