Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop dan UM) menggandeng Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk mengembangkan metode pembelajaran berbasis proyek atau Project-Based Learning (PBL). Metode ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis sekaligus membangun jiwa kewirausahaan, khususnya di sektor agribisnis.
Seminar terkait PBL digelar di Kantor Dinkop dan UM Jember, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kepala Dinkop dan UM Jember, Sartini, menjelaskan bahwa metode PBL dirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam menyelesaikan proyek berbasis tantangan atau masalah. Program ini juga melibatkan mitra dari instansi pemerintah, industri, dan pelaku usaha, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik langsung di lapangan.
“PBL bertujuan membangun jiwa agripreneurship. Ini bukan hanya soal bertani atau beternak, tetapi juga melatih kemampuan manajerial, inovasi produk, pemasaran, hingga pengelolaan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Sartini.
Ia menambahkan bahwa Dinkop dan UM siap memberikan bimbingan, mulai dari manajemen usaha hingga legalitas. Mahasiswa akan didampingi dalam memproses produk agribisnis menjadi oleh-oleh khas yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan industri sehingga lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” lanjutnya.
Program PBL juga dinilai membawa manfaat besar bagi banyak pihak. Selain memberikan pembekalan kewirausahaan sejak dini kepada mahasiswa, program ini menjadi sarana pemberdayaan masyarakat, terutama untuk mengembangkan usaha mikro. Dengan keterlibatan praktisi, mahasiswa dapat mempelajari strategi bisnis yang dapat diterapkan langsung di lingkungan mereka.
Sartini berharap, melalui program ini, terjalin sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan industri lokal.
“Mahasiswa yang terlibat akan menjadi agen perubahan yang mampu membawa inovasi dan meningkatkan produktivitas sektor agribisnis. Ini sekaligus mendukung pengembangan produk lokal agar lebih berdaya saing,” pungkasnya.
Melalui metode PBL, Pemkab Jember dan Polije optimistis dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan dan jiwa kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan global, sekaligus mendorong perkembangan ekonomi daerah melalui sektor agribisnis. (hnf)