Penyiapan infrastruktur program studi di luar kampus utama (PSDKU) Kampus 5 Politeknik Negeri Jember (Polije) belum 100 persen tuntas. Bekas kantor Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi dan gedung eks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI saat ini menjadi tempat perkuliahan bagi mahasiswa.
“Ruang bekas STKIP PGRI sudah digunakan untuk kegiatan perkuliahan oleh mahasiswa Kampus 5 Ngawi Polije,” tutur Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi, Hangga Agung Otto Fandian.
Fisik bangunan dalam Pembangunan tahap pertama memang sudah selesai. Namun terkait beberapa sarana dan prasarana penunjang kegiatan perkuliahan masih dalam proses. Fasilitas seperti kantor, laboratorium, perpustakaan, ruang dosen, serta guest house, sudah masuk ke tahap finishing.
Terdapat dua program studi (prodi) di Kampus 5 Ngawi sangat relevan dengan situasi serta kebutuhan di Ngawi yakni Manajemen Agribisnis d.h. Manajemen Agroindustri Jurusan Manajemen Agribisnis dan Manajemen Informasi Kesehatan d.h. Rekam Medik Jurusan Kesehatan.
Hadirnya Polije di Ngawi diharapkan dapat menjadi motivasi bagi putra putri asli Ngawi untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri dan dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di Ngawi.
Perlu diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi turut mendukung adanya perguruan tinggi di Ngawi. Pemkab Ngawi juga memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa yang berkuliah di Kampus 5 Ngawi Polije, dan telah diputuskan berdasarkan Surat Pengumuman dari Polije No: 1562/PL17/KM/2023 pada tanggal 5 Desember 2023 perihal Program Beasiswa Polije bagi Mahasiswa PSDKU Ngawi
“Sebanyak 20 mahasiswa menerima beasiswa hibah Pemkab Ngawi sebesar Rp 450 ribu per bulan selama empat bulan yang dimulai dari bulan September 2023. Pada tahun ajaran 2024/2025, ditargetkan mahasiswa baru di Kampus 5 Ngawi Polije berjumlah 120 orang,” tutup Hangga. (hnf)