OPTIMASI NUTRISI DAN PENGENDALIAN HAMA JERUK SIAM TINGKATKAN KUALITAS DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Politeknik Negeri Jember, melalui dukungan dana PNBP tahun 2024, melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jeruk siam, salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Jember. Kegiatan ini bermitra dengan Tefa Kebun Inovasi dan Nursery, Jeju Techno Park, yang merupakan bagian dari Teaching Factory Politeknik Negeri Jember.

Tim pengabdian yang dipimpin oleh Fandyka Yufriza Ali, bersama anggota Refa Firgiyanto, Leli Kurniasari, dan Hari Prasetyo dari Jurusan Produksi Pertanian, berfokus pada penerapan inovasi yang dapat menjadi model percontohan bagi para petani lokal.

“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi praktis yang dapat diadopsi oleh petani jeruk di daerah ini,” ujar Fandyka.

Dalam program ini, manajemen nutrisi dan pengendalian hama terpadu menjadi dua aspek penting. Jeruk siam, yang sedang dalam fase generatif atau pembentukan buah, memerlukan perhatian khusus agar hasil panen dapat optimal. Tim pengabdian menerapkan strategi pemupukan seimbang yang berfokus pada pemenuhan unsur hara penting seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium.

“Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi kendala yang selama ini menghambat produktivitas tanaman jeruk, serta memastikan tanaman mendapat nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan pembentukan buah,” tambah Fandyka.

Melalui pelatihan dan penyuluhan kepada mitra di TEFA Kebun Inovasi, tim ini berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teknik pemupukan yang efektif.

“Kami telah memberikan materi tentang pemupukan yang tepat dan waktu aplikasi yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Refa Firgiyanto.

Selain pengelolaan nutrisi, pengendalian hama dan penyakit juga menjadi fokus utama dalam program ini. Tim pengabdian menerapkan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang mencakup penggunaan pestisida hayati dan pestisida kimia yang terkendali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi serangan hama seperti lalat buah dan penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), yang sering mengganggu pertumbuhan jeruk.

“Dengan pengendalian yang tepat, kami ingin menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan hasil panen berkualitas tinggi,” jelas Refa.

Hasil dari program ini menunjukkan pencapaian yang menggembirakan, dengan peningkatan kualitas buah jeruk siam hingga 30% dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

“Peningkatan kualitas ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga untuk konsumen yang mengharapkan buah jeruk dengan cita rasa dan penampilan yang lebih baik,” kata Leli Kurniasari.

Tak hanya berfokus pada kualitas, tim pengabdian juga mendukung TEFA Kebun Inovasi dalam memperkuat branding produk jeruk. Mereka memperkenalkan teknik pengemasan premium yang dirancang untuk menjaga kesegaran buah dan menarik minat konsumen.

“Pengemasan yang baik memberikan nilai tambah bagi produk jeruk kami. Kami ingin memastikan bahwa produk kami bukan hanya berkualitas, tetapi juga terlihat menarik di pasar,” ungkap Leli.

Dukungan dana PNBP 2024 ini sangat penting bagi Politeknik Negeri Jember dalam melanjutkan komitmennya meningkatkan daya saing komoditas lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami berharap hasil dari program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jeruk di Kabupaten Jember, serta mendukung perkembangan sektor hortikultura secara keseluruhan,” tutup Hari Prasetyo.