Lanjutan pengelolaan program Wirausaha Merdeka (WMK) yang telah diamanahkan ke Politeknik Negeri Jember (Polije), sebagaimana telah dilakukan Kick Off pada Senin awal September 2022 di GOR Perjuangan 45, tahap demi tahap pelaksanaan program sudah dilakukan, mulai dari kelas industri dan penempatan magang yang tersebar diberbagai tempat diseluruh Indonesia.
Salah satu tahapan lanjutan penting adalah membangun kesepakatan dalam pengelolaan dengan para perguruan tinggi mitra WMK. Hal inilah pada Selasa (27/9) kemarin dilakukan dalam Diskusi Kelompok Terpimpin (FGD) di Hotel Aston Jember yang dihadiri oleh perwakilan PT baik secara daring dan luring. FGD diharapkan dapat menjadi media untuk menyamakan persepsi terkait pelaksanaan WMK.
Hal tersebut diungkap Ketua Task Force Program WMK Polije, Dr. Dhanang Eka Putra, SP, M.Sc dalam acara paparan pembukaan. dalam FGD kali ini tak hanya diikuti oleh perguruan tinggi mitra saja, namun juga beberapa UMKM mitra magang mahasiswa WMK. “Tujuan FGD ini adalah menyamakan persepsi tentang apa yang harus dilakukan dan diberikan kepada mahasiswa WMK oleh para mitra magang, seperti cara mengelola perusahaan, proses produksi, bahan baku hingga pemasaran dan juga inovasi kreativitas,” terangnya.
Masih menurutnya, dari 1057 mahasiswa yang mengikuti program WMK tersebut, saat ini sedang mengikuti magang yang tersebar di 160 UMKM di seluruh Indonesia, karena ada mahasiswa WMK yang dari luar pulau Jawa. “Tahapan yang dilakukan oleh peserta WMK saat ini sedang mengikuti magang, yang tersebat di 160 UMKM mitra yang tersebar di seluruh nusantara. Terutama bagi peserta yang berasal dari luar Pulau Jawa, meski juga ada peserta dari Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan, tetap mengikuti magang di Jember dan sekitar”, papar Dhanang.
Salah satu luaran penting dari FGD ini masing-masing perwakilan PT mitra harus menyampaikan data dosen pembimbing lapang (DPL) yang selanjutnya akan dilakukan TOT pada hari kamis minggu ini.
Penyamaan persepsi yang menjadi pokok bahasan utama, meliputi : terkait kelompok, hak dan kewajiban dosen lapang, konversi, rekognisi, sampai akhir program WMK ini. “Karena memang nantinya yang menilai dan meluluskan adalah kampus masing-masing. Sehingga penyamaan persepsi ini juga membahas bagaimana konversi rekognisi nya harus dilakukan dan pengakuan dari kampus asal,” tutupnya.
Pelaksanaan magang mahasiswa WMK yang tersebar di seluruh Indonesia ini berakhir pada (5/11/2022) mendatang, sedangkan program Wirausaha Merdeka berakhir pada (5/12/2022). (mn)