Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang terkenal akan hasil perkebunannya seperti kopi, kakao, serta kelapa dapat menghasilkan limbah dari proses produksi dari hasil perkebunan tersebut. Hal ini menjadi potensi yang dapat menambah nilai jual yang lebih optimal daripada hanya dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) mengoptimalkan sumber daya limbah tersebut menjadi asap cair. Mereka adalah Roup Bahtiar, Fabe Satria Nagitara, Sagita Puji Damayanti, Charmelia Dwi Ardhana, dan Dinda Eka Febriani serta dibimbing langsung oleh disen pembimbing Anni Nuraisyah.
Menurut Roup, proses pembuatan asap cair ini dilakukan dengan alat pirolisis destilasi bertingkat yang terdapat di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Polije serta karakterisasi fisikokimia asap cair dilakukan di Laboratorium Biosains Polije.
“Kami memperoleh limbah dari berbagai perkebunan di wilayah Jember. Seperti limbah kulit buah kopi dan kulit tanduk kopi dari Desa Nogosari, limbah kulit kakao dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, serta limbah tempurung kelapa dari Desa Semboro,” jelasnya.
Roup mengaku, ia dan kawan-kawannya memiliki tujuan dalam penelitian ini untuk untuk mengurangi jumlah limbah perkebunan di Kabupaten Jember dan mengidentifikasi kandungan kimia pada hasil asap cair masing-masing komoditi.
“Hasil karakterisasi ini diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih akurat dalam pemilihan dan penerapan asap cair sebagai biopestisida di lapangan,” lanjutnya.
Menurut penelitian yang pernah ada, asap cair yang dihasilkan dari limbah perkebunan memiliki berbagai komponen kimia yang bermanfaat sebagai biopestisida dan pengawet alami. Komponen utama yang ditemukan meliputi fenol, asam asetat, dan berbagai senyawa organik lainnya yang memiliki aktivitas antimikroba. Sehingga asap cair ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alam yang baik untuk tanaman dan tanah.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, pemanfaatan limbah perkebunan di Kabupaten Jember dapat lebih optimal, tidak hanya sebagai pupuk organik tetapi juga sebagai produk bernilai tambah yang bermanfaat bagi sektor pertanian dan lingkungan,” pungkasnya. (hnf)