MELALUI PKM, MAHASISWA POLIJE LAKUKAN INOVASI GUNAKAN OLI BEKAS UNTUK LINGKUNGAN LEBIH BERSIH

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan inisiatif penting yang dirancang untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di perguruan tinggi. PKM bertujuan membekali mahasiswa dengan kompetensi akademik dan profesional yang diperlukan untuk menerapkan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta teknologi demi memperkaya budaya bangsa.

Dalam skema PKM-Pengabdian Masyarakat (skema pendanaan), sekelompok mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) telah meluncurkan proyek inovatif yang bertujuan untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di lingkungan mitra mereka.

Kelompok ini terdiri dari Wayan Agus Wirawan, Galang Orlando Putra Sadewa, Masluch Ambhar Qudsiyah, Gilang Galih Brilliant, dan Sena Adi Setyawan, dengan bimbingan Ibu Risse Entikaria Rachmanita, S.Pd., M.Si.

“Proyek ini memperkenalkan alat pengolah sampah yang memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar pada kompor burner dan dilengkapi dengan sistem filtrasi wet scrubber,” jelas Wayan Agus Wirawan selaku ketua tim.

Teknologi ini dirancang untuk mengurangi polusi udara yang biasanya dihasilkan dari pembakaran sampah, yang sering terjadi di lingkungan mitra dengan metode open dumping dan open burning.

“Metode open dumping, yaitu pembuangan sampah secara terbuka. Serta open burning, yaitu pembakaran sampah terbuka, masih sering dilakukan di area-area yang tidak terkelola dengan baik. Praktik-praktik ini tidak hanya menciptakan pemandangan yang tidak sedap dipandang tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan. Open burning, khususnya, menghasilkan asap berbahaya dan zat kimia yang dapat mencemari udara serta berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan,” lanjut Wayan.

Wayan menuturkan tujuan utama proyek ini yakni mengatasi permasalahan pengolahan sampah di lingkungan mitra yakni Pondok Pesantren Ar-Raudlah, selain itu mengurangi tumpukan sampah untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanan lingkungan, menerapkan sistem filtrasi wet scrubber untuk mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran terbuka, menanamkan jiwa kewirausahaan pada mitra dengan mengolah kembali residu hasil pembakaran sampah.

“Manfaat yang kami harapkan yakni peningkatan kebersihan lingkungan, pengurangan polusi udara, serta pemberdayaan mitra melalui pengelolaan residu sampah yang dapat dimanfaatkan kembali,” jelasnya.

Wayan mengaku, pengerjaan proyek ini memakan waktu kurang dari dua bulan, dengan riset dan pembuatan alat dilakukan di Workshop Energi dan Mekanik Polije serta Bengkel Pengelasan Tuyung Jaya.

“Selama proses ini, tim menghadapi kendala dalam pengkalibrasian sensor yang digunakan dalam alat tersebut,” tutur Wayan.

Diharapkan proyek ini dapat membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan residu hasil pembakaran sampah.

“Kami merencanakan untuk mengeksplorasi penggunaan residu sebagai bahan tambahan dalam pembuatan briket dan sebagai substitusi pasir dalam pembuatan bata beton, serta aplikasi lainnya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan,” pungkasnya. (hnf)