MAHASISWA TEKNOLOGI REKAYASA MEKATRONIKA BERPRESTASI, RAIH JUARA 3 DI SELEKSI DAERAH WORLDSKILLS ASEAN COMPETITION 2024

Salah satu mahasiswa unggulan dari Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika (TRM) Politeknik Negeri Jember (Polije), Jurusan Teknik, Risky Adek Alviansyah, berhasil meraih prestasi gemilang dengan menempati posisi Juara 3 dalam ajang Seleksi Daerah Worldskills Asean Competition 2024. Kompetisi yang diikuti Risky ini berlangsung dalam bidang lomba Industrial Automation, sebuah kategori yang menuntut keahlian tinggi di bidang otomasi industri. Acara ini diselenggarakan pada 23 hingga 27 September 2024, sebagai bagian dari program Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas.

Worldskills Asean Competition sendiri merupakan ajang bergengsi di tingkat regional, yang diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang ini menjadi platform bagi para peserta untuk menunjukkan keterampilan teknis mereka dalam berbagai bidang keahlian, termasuk otomasi industri yang diikuti oleh Risky. Prestasi yang diraih Risky menunjukkan kemampuannya bersaing di tingkat daerah dan menonjol di antara peserta lainnya.

Dalam wawancaranya, Risky mengaku bahwa jalannya perlombaan secara umum berjalan dengan lancar, meskipun ia menghadapi beberapa kendala teknis selama prosesnya. Namun, hal tersebut tidak memengaruhi semangat dan fokusnya untuk memberikan yang terbaik.

“Saya sangat bersyukur atas hasil yang dicapai. Meskipun ada beberapa kendala teknis, alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar, dan saya bisa memberikan performa maksimal,” ujar Risky dengan penuh rasa syukur dan bangga.

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pembimbing dan rekan-rekannya yang telah mendukung persiapannya sebelum mengikuti lomba.

Lebih lanjut, Risky berbagi mengenai persiapannya sebelum mengikuti kompetisi ini. Ia menyebutkan bahwa ia menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari materi lomba dan juga mendalami aspek-aspek penilaian dalam bidang otomasi industri.

“Saya banyak melakukan simulasi dan latihan untuk memastikan bahwa saya siap secara teknis dan mental. Materi yang dilombakan sangat kompleks, jadi saya harus memastikan setiap detail diperhatikan,” tambah Risky.

Tidak berhenti di sini, prestasi yang diraih Risky di tingkat daerah ini akan menjadi batu loncatan menuju Seleksi Nasional (Seleknas) yang dijadwalkan pada 4 November 2024. Dalam Seleknas ini, dari enam calon kompetitor yang terpilih, termasuk Risky, hanya empat orang yang akan diambil untuk menjalani pelatihan intensif di Training Center. Pelatihan ini sangat penting, karena hanya dua orang atau satu tim yang nantinya akan dipilih untuk mewakili Indonesia di ajang Worldskills Asean Competition ke-14 yang akan diadakan di Filipina. Menghadapi Seleksi Nasional, Risky mengaku siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.

“Persaingan tentu akan semakin ketat di tingkat nasional. Namun, saya akan terus meningkatkan kemampuan dan persiapan, baik dari segi teknis maupun mental. Harapan saya tentu bisa lolos hingga ke Filipina dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkapnya dengan penuh harapan.

Ia juga berkomitmen untuk terus memperdalam keahliannya dalam bidang otomasi industri, mengingat kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang prestasi, tetapi juga peluang untuk mengasah keterampilan yang sangat relevan dengan perkembangan industri saat ini.

Keberhasilan Risky dalam Seleksi Daerah ini tak hanya membanggakan dirinya secara pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika serta Jurusan Teknik di mana ia menuntut ilmu. Pihak kampus memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian Risky, dan berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di bidang-bidang yang mereka tekuni.

Selain itu, Risky juga menyampaikan harapannya agar ia dapat membawa nama baik Indonesia di ajang Worldskills Asean Competition dan bahkan memperoleh medali emas.

“Saya berharap bisa lolos sampai mewakili Indonesia di Filipina dan tentunya mendapatkan medali emas. Ini adalah mimpi besar saya, dan saya akan terus berjuang untuk mewujudkannya,” tutup Risky dengan penuh optimisme. (hnf)