MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK POLIJE CIPTAKAN SEMI-APLIKASI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PERMUDAH UMKM TENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

Penerapan metode pembelajaran dengan Project Based Learning (PBL) pada masa kini sangat efektif. Pasalnya mitra pendidikan tinggi seperti industri sangat membutuhkan adanya sumber daya manusia (SDM) yang handal tidak hanya soft skill akan tetapi juga diperlukan hard skill. Dimana dengan metode pembelajaran dengan menggunakan PBL dinilai dapat mampu melahirkan SDM yang linier dengan kebutuhan industri.

Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi (PTV) juga menerapkan metode pembelajaran dengan PBL. Mahasiswa Polije dituntut dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di industri dengan inovasi yang mereka miliki. Sehingga mahasiswa nantinya diharapkan akan dapat belajar langsung mencari solusi jika telah terjun di dunia industri.

Tak luput, program studi sarjana terapan Akuntansi Sektor Publik (AKP) Jurusan Bisnis Polije telah melahirkan banyak inovasi dari para mahasiswa. Mereka berinovasi membuat berbagai semi-aplikasi yang dapat digunakan dan membantu pelaku bisnis utamanya UMKM.

Seperti Tedy Dharmawan dan teman-temannya. Meraka yang tergabung dalam kelompok PBL menciptakan semi-aplikasi bernama SIM-T yang merupakan Sistem Informasi Manufaktur. Teddy menjelaskan aplikasi ini berfokus untuk membuat laporan harga pokok produksi (HPP).

“Pada semi-aplikasi ini terdapat fitur untuk input bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, serta dilengkapi juga dengan database yang digunakan untuk menginventarisir bahan baku yang akan digunakan,” jelasnya.

Semi-aplikasi ini dapat diimplementasikan untuk perusahaan manufaktur di bidang pembuatan barang, seperti garmen, pembuatan kerajinan, inventarisir, serta UMKM.

“Di dalam semi-aplikasi yang kita buat memfokuskan output berupa HPP yang dimana hal tersebut merupakan acuan pemilik usaha untuk menentukan harga pokok barang,” lanjut Teddy.

Menurut Teddy, semi-aplikasi yang dibuatnya lebih mudah digunakan oleh klien dan menghasilkan laporan yang telah terperinci. Sehingga klien dapat lebih mudah mendapatkan laporan HPP dan dapat menentukan harga barang dengan mudah.

“Diharapkan dengan semi-aplikasi ini dapat membantu pemilik usaha khususnya UMKM untuk menentukan keuntungan dari usahanya,” pungkas Teddy. (hnf/iq)