MAHASISWA PRODI SARJANA TERAPAN TERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN PANEN JAGUNG MANIS ORGANIK HASIL DARI PROJECT BASED LEARNING

Metode pembelajaran dengan Project Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Metode pembelajaran PBL pada saat ini banyak digunakan di berbagai perguruan tinggi yang salah satu contohnya di Politeknik Negeri Jember (Polije). Metode ini menuntut mahasiswa terjun langsung untuk menyelesaikan masalah ataupun problem yang terdapat di industri.

Kegiatan PBL yang dilakukan mahasiswa merupakan gabungan dari tiga mata kuliah yang berbentuk PBL. Menurut Christa Dyah Utami, S.P., M.P., dosen Prodi Sarjana Terapan Terapan Teknologi Produksi Tanaman Pangan, pada kegiatan PBL ini mahasiswa mempelajari mengenai budidaya dari awal suatu tanaman, perawatan tanaman, pemanenan, pengemasan hingga layak untuk dijual.

“Untuk saat ini penjualan produk PBL dari mahasiswa yang berupa jagung manis ini dijual di lingkungan Polije, baru jika di lingkungan Polije terpenuhi dan produknya masih ada kita akan menjualnya di luar,” ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan PBL, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara budidaya dari awal hingga proses pemanenan maupun pemasaran. Sehingga mereka akan mendapatkan skill yang riil sesuai apa yang ada di lapang.

Bagi Yosi Mario Setiawan, mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Terapan Teknologi Produksi Tanaman Pangan, PBL ini merupakan gabungan dari tiga mata kuliah yakni pengelolaan hama terpadu, pertanian organik, dan pangan alternatif.

“Pada PBL ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok saya sendiri mendapatkan hasil yang cukup banyak yakni 25 kilogram,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa pada PBL ini, produk yang dihasilkan yakni jagung manis yang perawatannya dengan menggunakan bahan-bahan organik. Sehingga dihasilkan buah yang sehat dan lebih manis.

“Kegiatan ini kami diajarkan bagaimana cara penanaman jagung secara organik sehingga dapat meningkatkan value dari produksi jagung dan jagung yang dihasilkan lebih sehat dan manis,” pungkasnya. (hnf)