MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JEMBER IKUTI ACARA KIMONO DI SHOBARA, JEPANG

Shobara International Exchange Association (SIEA) menyelenggarakan acara Kimono yang bertujuan untuk mendorong pertukaran budaya dan mempererat hubungan antara komunitas lokal dan internasional di Shobara.

Acara yang diadakan di pusat budaya Rakushowza ini memberikan kesempatan unik bagi para peserta untuk merasakan budaya Jepang secara langsung dengan mengenakan kimono tradisional. Para ahli hadir untuk membantu peserta dalam proses mengenakan kimono yang rumit, yang memakan waktu sekitar 30 menit. Bagi banyak peserta, ini adalah kali pertama mereka mengenakan kimono, menjadikannya pengalaman yang sangat berkesan.

Farihatul Jannah, salah satu mahasiswa dari Politeknik Negeri Jember (Polije), mengatakan, “Saya sangat senang bisa mencoba memakai kimono secara langsung. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan.”

Di antara peserta lainnya terdapat Lucky Fajar Irawan, Baqir Mohammad, Ruth Monica, dan Umi Kulsum, yang juga sedang mengikuti program mahasiswa internasional Fall Semester PUH 2024. Partisipasi mereka menunjukkan daya tarik internasional dari acara ini dan keberhasilannya dalam menarik individu dari berbagai latar belakang.

Setelah mengenakan kimono, para peserta berjalan-jalan di sekitar Shobara, berfoto di lokasi ikonik yang dikenal karena nilai historis dan keindahan estetikanya. Tempat-tempat yang indah ini menjadi latar sempurna untuk mengabadikan keindahan pakaian tradisional Jepang tersebut.

“Berjalan-jalan mengenakan kimono dan berbincang dengan warga lokal memberi saya perspektif baru tentang budaya Jepang,” ujar Baqir Mohammad.

Kehadiran peserta dalam balutan kimono menarik perhatian warga Jepang setempat, yang menghampiri mereka untuk berbincang dan berbagi cerita tentang tradisi serta makna di balik kimono. Interaksi ini menciptakan suasana yang hangat dan ramah, semakin mendukung tujuan acara dalam membangun hubungan yang lebih erat antara komunitas lokal dan internasional.

Acara ditutup dengan para peserta kembali ke Rakushowza untuk mengembalikan kimono mereka. Acara Kimono ini terbukti sukses besar, tidak hanya memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengenakan kimono, tetapi juga pemahaman yang lebih dalam tentang budaya Jepang serta peluang untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan masyarakat setempat. (hnf)