MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JEMBER CIPTAKAN MESIN PENGOLAH LIMBAH PLASTIK MENJADI FILAMEN 3D PRINTING BERBASIS ENERGI SURYA

Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menunjukkan kreativitas mereka dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Umi Kulsum bersama tim yang terdiri dari Nuriyah Zulfa, Wira Adi Kusuma, Mohammad Anggi Setiawan, dan Muhamad Auriel Langit, dengan bimbingan dari dosen Risse Entikaria Rachmanita, S.Pd., M.Si., berhasil menciptakan inovasi bertajuk ‘SuryaTek Filamentator’.

“Inovasi kami buat yakni mesin yang mampu mengubah limbah botol plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) menjadi filamen untuk keperluan 3D printing, menggunakan energi surya sebagai sumber tenaga,” ujar Umi.

SuryaTek Filamentator dirancang sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin meningkat. Menggunakan plastik PET sebagai bahan baku, mesin ini mengubah botol plastik bekas menjadi filamen yang dapat digunakan untuk 3D printing.

“Berbeda dengan metode konvensional yang membutuhkan pencacahan plastik, SuryaTek Filamentator dilengkapi dengan elemen pemanas yang meratakan botol plastik, membuat prosesnya lebih efisien dan hemat energi. Yang lebih menarik, mesin ini didukung oleh panel surya, menjadikannya ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” jelasnya.

Masalah sampah plastik merupakan isu global yang mendesak, dengan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah sampah plastik yang tinggi, mencapai 3,36 juta ton per tahun. Plastik PET, yang sering digunakan untuk botol minuman, sangat sulit terurai dan dapat bertahan hingga 450 tahun di lingkungan.

“Hal ini membuat kami tergerak membuat SuryaTek Filamentator. Di sisi lain, industri 3D printing yang sedang berkembang pesat memerlukan filamen sebagai bahan baku, membuka peluang besar untuk memanfaatkan limbah plastik. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah plastik tetapi juga untuk mendukung industri kreatif dengan menyediakan bahan baku 3D printing yang ramah lingkungan,” lanjut Umi.

Pembuatan mesin SuryaTek Filamentator memiliki berbagai manfaat, termasuk pengurangan limbah plastik PET, dukungan terhadap daur ulang berkelanjutan, dan penghematan energi dengan penggunaan panel surya. Mesin ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan desain yang mobile dan ergonomis, mesin ini mudah digunakan di berbagai lokasi, memberikan solusi praktis untuk pengolahan limbah plastik.

“Kami berharap SuryaTek Filamentator dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi lebih efisien dan andal, serta diproduksi dalam skala yang lebih besar. Selain itu, mesin ini dapat menginspirasi inovator lain untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan dan mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan. Dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan penggunaan teknologi ini, SuryaTek Filamentator diharapkan menjadi agen perubahan positif menuju masa depan yang lebih bersih dan hijau,” pungkasnya. (hnf)