MAHASISWA POLIJE PRODUKSI DEODORANT SPRAY DARI KULIT JERUK DAN CENGKEH HASIL PEMBELAJARAN PBL

Produk hasil pembelajaran dengan metode Project Based Learning (PBL) menjadi unggulan bagi Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk mengembangkan skill mahasiswanya. Tak terkecuali mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri. Mereka berhasil memproduksi deodorant spray yang terbuat dari limbah kulit jeruk.

Produk yang diberi nama Cloveshield tersebut merupakan deodorant spray yang diracik menggunakan limbah kulit jeruk dan cengkeh yang berguna untuk menjaga kesegaran serta dapat menghilangkan bau pada ketiak.

Reza Naily Qotrunnada, mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri, mengaku pemilihan kulit jeruk dan cengkeh dikarenakan melimpahnya produksi kulit jeruk dan cengkeh sehingga dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai.

“Melimpahnya bahan baku seperti kulit jeruk dan cengkeh yang melatar belakangi mengapa kami membuat produk deodorant berbahan baku tersebut,” jelasnya.

Keunggulan dari produk Cloveshield ini yakni dapat menghilangkan bau ketiak serta dapat mencerahkan kulit ketiak. Cloveshield memiliki kemasan travel size sehingga mudah dibawa kemana-mana dan desain kemasan produk ini simple, elegan, dan kekinian.

“Ya kami membuat kemasan sedemikian rupa supaya kemasan produk kami menarik dan cocok untuk dipasarkan lewat media sosial,” imbuhnya.

Produk Cloveshield untuk saat ini masih dipasarkan di lingkungan Polije saja. Tetapi nantinya ketika sudah mendapatkan izin edar serta uji laboratorium, produk Cloveshield akan dipasarkan lebih luas lagi.

Menurut Wakil Direktur Bidang Akademik, Surateno, S.Kom., M.Kom., dengan adanya PBL diharapkan akan memunculkan produk-produk inovatif dari mahasiswa. Sehingga nantinya skill yang dimiliki mahasiswa dapat diterapkan ketika mereka sudah lulus.

“Kami harap PBL ini akan menjadikan mahasiswa memiliki jiwa inovatif serta jiwa kewirausahaan. Karena yang saya lihat produk-produk mahasiswa Polije tidak kalah dari produk-produk yang ada di pasaran,” ungkap Surateno.

Surateno menambahkan jika pihak Polije akan terus berupaya mendukung mahasiswanya dengan memberikan fasilitas untuk perizinan produk mereka agar dapat dipasarkan tidak hanya di lingkungan Polije, tetapi secara luas baik itu melalui media sosial ataupun dijual di toko-toko.

“Kami memfasilitasi mahasiswa membantu legalitas usaha mereka seperti izin edar, PIRT, Halal, dan lain sebagainya. Selain itu Polije memiliki UPA pengembangan karir dan kewirausahaan yang sekaligus menjadi inkubator bisnis dan kewirausahaan yang akan mendampingi mahasiswa mengurus perizinan-perizinan. Para mahasiswa juga dapat memanfaatkan fasilitas laboratorium yang ada di Polije untuk melakukan pengujian produk,” pungkasnya. (hnf/iq)