
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Diploma Tiga Produksi Tanaman Hortikultura (PTH) Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menunjukkan kiprah nyata mereka dalam dunia pertanian dengan menggelar kegiatan panen buah semangka sebagai bagian dari pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning (PBL). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang praktik budidaya tanaman hortikultura, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter kewirausahaan dan kemandirian mahasiswa di bidang pertanian.
Kegiatan panen semangka ini merupakan bagian dari rangkaian panjang pembelajaran di lapangan yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memanen dua varietas semangka, yaitu semangka kuning berbiji berbentuk lonjong dan semangka merah tanpa biji. Kedua varietas tersebut merupakan hasil dari proses budidaya intensif yang melibatkan teknik penyilangan untuk menghasilkan buah dengan kualitas rasa dan bentuk yang unggul.
Indriyanti Azahra, salah satu mahasiswa, mengaku antusias mengikuti seluruh proses budidaya semangka sejak awal.
“Melalui PBL ini, saya benar-benar belajar dari nol. Mulai dari penyilangan benih untuk mendapatkan kombinasi semangka yang manis, perendaman dan pemeraman benih, proses penyemaian, penanaman di lahan, perawatan tanaman, hingga panen,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman teknis dan manajemen dalam bertani.
“Kami tidak hanya belajar cara menanam, tetapi juga memahami faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan panen. Kami dilatih berpikir kritis dan solutif ketika menghadapi kendala di lapangan. Selain itu, kami juga belajar cara memasarkan hasil panen sesuai kebutuhan konsumen,” tambah Indriyanti.
Hasil panen dari kegiatan ini tidak hanya menjadi portofolio pembelajaran mahasiswa, tetapi juga dimanfaatkan secara ekonomis. Semangka yang dipanen dijual kepada mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum di lingkungan kampus. Hal ini menjadi latihan nyata bagi mahasiswa untuk memahami rantai nilai dari budidaya hingga pemasaran hasil pertanian.
Dosen pembimbing kegiatan, Ir. Tri Rini Kusparwanti, M.P., menjelaskan bahwa pendekatan PBL dirancang untuk menumbuhkan pengalaman belajar yang langsung dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya di sektor pertanian.
“Dalam program ini, mahasiswa bisa merasakan langsung dinamika budidaya tanaman hortikultura. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua hasil panen layak jual, dan belajar bagaimana mengolah hasil yang kurang sempurna menjadi produk turunan yang bernilai ekonomi,” terang Tri Rini.
Lebih lanjut, ia berharap melalui metode ini, mahasiswa akan memiliki kesiapan yang lebih matang ketika terjun ke dunia kerja atau membuka usaha sendiri.
“Mereka dilatih untuk bisa merencanakan seluruh kegiatan usaha secara mandiri, mulai dari penyediaan alat dan bahan, pengelolaan lahan, hingga proses produksi dan pemasaran. Harapannya, lulusan dari Prodi PTH Polije bisa menjadi pionir muda di sektor pertanian hortikultura yang inovatif dan berdaya saing,” tutupnya.
Kegiatan seperti ini menunjukkan komitmen Polije dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga adaptif dan berorientasi pada solusi nyata di lapangan. Dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa tidak hanya diajak untuk memahami teori, tetapi juga untuk membentuk mental wirausaha, mandiri, dan siap menghadapi tantangan dunia pertanian modern. (hnf)