Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) memperkenalkan inovasi terbaru dalam dunia pertanian, berupa Smart Agriculture tenaga surya, dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah. Inovasi ini bertujuan untuk membantu petani melon di desa tersebut.
Salah satu teknologi unggulan yang diperkenalkan adalah Sistem Kontrol Nilai NPK Lahan Pada Tanaman Melon Budidaya Berbasis PLC Outseal Mega V2 Slim. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan unsur hara tanah secara efisien dan akurat, menjanjikan peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Mereka juga memperkenalkan berbagai komponen teknologi canggih lainnya yang digunakan dalam sistem pertanian modern, seperti panel surya, MPPT, PLC Outseal, ESP32 DevKit, sensor NPK, pompa brushless, katup solenoid, dan LCD 20×4. Komponen-komponen ini dirancang untuk bekerja secara sinergis guna mendukung operasional pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Hilmiy Ahmad Fauzi, Ketua Tim, menyatakan bahwa penemuan ini merupakan wujud komitmen mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat.
“Kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat. Kami berharap, dengan adopsi teknologi ini, petani dapat menghadapi tantangan pertanian modern dengan lebih siap dan mampu meningkatkan produktivitas lahan mereka,” ungkap Hilmiy.
Ketua Kelompok Tani Desa Kertonegoro, Gufron, juga menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi ini dari mahasiswa Polije.
“Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan adanya teknologi ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen melon kami,” ujarnya.
Dosen pembimbing, Mochamad Irwan Nari, S.T., M.T., M.T., yang turut memberikan bimbingan dan saran terhadap inisiatif ini, juga menyatakan dukungannya.
“Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, terutama karena komponen utama pengontrol sistem merupakan karya anak bangsa. Semoga teknologi yang diperkenalkan dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan secara luas di sektor pertanian kita,” ujar Irwan.
Melalui kegiatan PKM-PI ini, diharapkan petani dapat lebih terbuka terhadap inovasi teknologi dan mampu mengaplikasikannya secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini juga menjadi platform untuk kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi pertanian Indonesia. (hnf)