MAHASISWA POLIJE CIPTAKAN INOVASI SABUN CUCI TANGAN BERBAHAN DASAR LIMBAH MINYAK JELANTAH HASIL PEMBELAJARAN PBL

Metode pembelajaran dengan Project Based Learning (PBL) menuntut mahasiswa untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan dengan cara membuat inovasi. Hal ini dilakukan para mahasiswa untuk menuangkan ide kreatifitasnya guna berinovasi membuat produk yang bermanfaat.

Dilatar belakangi oleh banyaknya limbah rumah tangga yakni minyak jelantah, sekelompok mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri (MID) Politeknik Negeri Jember (Polije) dalam sistem pembelajaran PBL, berinovasi membuat sabun cuci tangan dengan bahan dasar dari minyak jelantah.

Seperti yang dilakukan oleh Diana Rizki Sulistiyo bersama kawan-kawannya, Diana yang merupakan mahasiswi Prodi Sarjana Terapan MID, mengungkapkan dengan metode pembelajaran PBL ini mereka banyak belajar dan membuat inovasi seperti produk sabun cuci tangan yang mereka ciptakan. Produk yang diberi nama Oil Lab Soil tersebut memiliki keunggulan yakni tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

“Sabun cuci tangan yang kami buat sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sabun cuci tangan lainnya. Memiliki kemampuan membersihkan yang sama pula, dan tidak kalah wanginya. Salah satu keunggulan dari Oil Lab Soil ini tidak menyebabkan iritasi pada,” jelasnya.

Pada pembelajaran PBL mereka juga banyak diajarkan bagaimana cara berwirausaha. Mulai dari pemilihan bahan baku, pengemasan, hingga penjualan. Diana mengatakan produk yang dia hasilkan ini memiliki kemasan yang praktis.

“Kami memang banyak diajarkan mengenai kewirausahaan juga. Sehingga kami membuat produk dari bahan-bahan terbaik untuk meningkatkan kualitas produk seperti minyak jelantah, air, texapon, glicerin, parfume, KOH, dan pewarna. Selain itu kami juga memilih kemasan produk yang menarik agar konsumen nantinya dapat membeli produk kami,” lanjutnya.

Pemanfaatan limbah minyak jelantah tak lepas dari banyaknya limbah minyak jelantah yang ada di rumah tangga. Sehingga Diana dan kawan-kawan memiliki inisiatif untuk memanfaatkan minyak jelanta menjadi produk inovasi berupa sabun cuci tangan.

“Banyaknya limbah minyak jelantah membuat kami memiliki ide untuk membuat inovasi sabun cuci tangan. Selain banyaknya limbah, juga kebutuhan akan sabun cuci tangan juga sangat tinggi. Sehingga ini juga yang mendasari kami berinovasi membuat sabun cuci tangan,” terangnya.

Untuk saat ini, produk Oil Lab Soil masih dipasarkan di sekitar lingkungan kampus Polije. Kedepannya Diana dan kawan-kawan berharap akan dapat dipasarkan di luar lingkungan Polije, terlebih dipasarkan secara luas dibarengi dengan perizinan seperti izin edarnya. (hnf/iq)