Mahasiswa Jurusan Manajemen Agribisinis Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menunjukkan kreativitas melalui Project Based Learning (PBL). Kali ini, mereka menciptakan produk baru berupa ebi kaldu instan yang diberi nama Biduan. Produk ini memanfaatkan bahan alami, yaitu udang ebi, yang banyak tersedia di wilayah Jember.
Jefri Rasio, ketua kelompok inovasi, menjelaskan bahwa Biduan hadir sebagai produk kaldu instan berbahan dasar ebi yang pertama di Jember.
“Kami mengambil ebi sebagai bahan baku utama karena Jember merupakan salah satu daerah penghasil ebi dengan produksi mencapai sekitar 50 ton. Dengan potensi itu, kami ingin menghadirkan inovasi berupa kaldu instan ebi yang unik dan belum ada sebelumnya di Jember,” ujar Jefri.
Keunggulan utama Biduan dibandingkan kaldu instan lainnya adalah bahan dasarnya yang alami dan tanpa tambahan MSG atau penyedap rasa buatan. Selain itu, produk ini dibanderol dengan harga ekonomis, hanya Rp5.000, sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan.
“Selain sehat, Biduan juga praktis dan mudah dibawa ke mana saja. Proses produksinya kami lakukan dengan teliti, mulai dari pemilihan ebi berkualitas, pengolahan dengan cara disangrai hingga kering, kemudian dihaluskan, dan dikemas dengan standar sterilisasi yang baik,” tambahnya.
Program PBL ini tidak hanya menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berinovasi, tetapi juga melatih kemampuan berwirausaha. Jefri menuturkan bahwa melalui program ini, mereka belajar berbagai aspek kewirausahaan, seperti produksi, pemasaran, hingga pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Kami diajarkan bagaimana menjadi wirausaha yang kompeten, mulai dari cara memasarkan produk hingga memahami regulasi bisnis. Pengalaman ini sangat berharga bagi kami,” ungkapnya.
Biduan kini telah dipasarkan secara luas, baik melalui mitra lokal maupun platform daring.
“Kami sudah bermitra dengan Kelurahan Gebang dan komunitas Ibu-ibu Dharma Wanita di Kabupaten Demak. Selain itu, Biduan juga tersedia di marketplace, sehingga bisa dijangkau oleh konsumen di luar Jember,” jelas Jefri.
Ke depan, mereka berharap produk Biduan dapat terus berkembang dan menjadi pelopor kaldu instan berbasis ebi di pasar nasional.
“Harapan kami, inovasi ini bisa berkelanjutan dan membuka jalan untuk gebrakan lain. Kami juga ingin memperluas jaringan pemasaran dan terus menciptakan produk-produk bernilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Jefri.
Ketua Jurusan MNA Polije, Taufik Hidayat, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan PBL ini diikuti oleh mahasiswa Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri dan Diploma Tiga Manajemen Agribisnis. Pada kegiatan PBL kali ini, fokus utama ditujukan pada inovasi dalam bidang agroindustri, terutama pada produk pengolahan hasil perikanan.
“Kami ingin mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan dalam menciptakan produk bernilai tambah, khususnya di bidang perikanan dan agribisnis. Hal ini menjadi langkah nyata untuk mendorong mahasiswa agar lebih siap bersaing di industri,” jelas Taufik.
Dengan hadirnya Biduan, mahasiswa Polije membuktikan bahwa kolaborasi antara pendidikan, inovasi, dan kewirausahaan dapat menghasilkan produk yang tidak hanya inovatif tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (hnf)