Mahasiswa Jurusan Manajemen Agribisnis (MNA) Politeknik Negeri Jember (Polije) terus menghadirkan inovasi baru dalam dunia agribisnis. Sebagai bagian dari program Project Based Learning (PBL), mahasiswa Program Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri dan Diploma Tiga Manajemen Agribisnis berinovasi membuat berbagai produk salah satunya produk unik berupa susu kedelai pandan yang diberi nama Pandasoy Milk.
Program PBL ini bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran teori dengan praktik langsung di lapangan, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami konsep agribisnis, tetapi juga mampu menghasilkan produk bernilai tambah yang sesuai kebutuhan pasar. Salah satu kelompok mahasiswa yang terlibat memilih untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi bahan alami, yaitu kedelai dan daun pandan, yang kemudian melahirkan Pandasoy Milk.
Menurut Edo Bachtiar Ramadhani, salah satu anggota kelompok inovasi, Pandasoy Milk dibuat dengan bahan dasar susu kedelai yang dipadukan dengan ekstrak daun pandan asli. Proses pembuatannya membutuhkan perhatian khusus, terutama pada tahap penyaringan.
“Untuk bahan dasarnya sama seperti susu kedelai pada umumnya, namun perbedaannya terletak pada penggunaan ekstrak daun pandan. Proses penyaringannya kami lakukan tiga kali. Pertama, susu kedelai disaring hingga benar-benar halus, kemudian ditambahkan ekstrak daun pandan, dan terakhir dilakukan penyaringan ulang untuk memastikan hasilnya benar-benar berkualitas,” ujar Edo.
Ia menambahkan bahwa daun pandan dipilih karena memiliki keunggulan unik yang jarang dimanfaatkan dalam produk susu kedelai.
“Kami melihat daun pandan jarang digunakan, apalagi dikombinasikan dengan susu kedelai. Padahal pandan memiliki aroma khas yang bisa meningkatkan daya tarik produk. Aromanya membuat susu kedelai yang biasanya kurang harum menjadi lebih menarik, baik dari segi rasa maupun penampilannya,” tambahnya.
Proses inovasi ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, tidak hanya dalam hal teknis, tetapi juga dalam membangun kerja sama tim. Edo menjelaskan bahwa melalui PBL, mereka belajar untuk bekerja bersama dalam satu tim, mulai dari proses produksi hingga pemasaran produk.
“Kami belajar banyak hal, termasuk bagaimana memadukan keterampilan teknis dengan manajemen. Dari mulai menanam, memproduksi, hingga memasarkan produk, semuanya kami kerjakan bersama. Bahkan, produk Pandasoy Milk ini sudah kami pasarkan ke beberapa kota seperti Jember dan Bondowoso,” ujarnya dengan bangga.
Edo berharap produk ini bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas. Mereka juga berencana meningkatkan kualitas produk dengan penyempurnaan pada proses penyaringan agar warna dan teksturnya lebih menarik.
Ketua Jurusan MNA, Taufik Hidayat, S.E., M.Si., menyatakan bahwa kegiatan PBL ini sangat penting untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menciptakan produk inovatif yang bernilai tambah.
“Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di kelas dalam bentuk nyata. Selain itu, PBL juga dirancang untuk melatih keterampilan berpikir kreatif dan manajerial, sehingga mahasiswa dapat bersaing di dunia kerja maupun industri,” ungkapnya.
Taufik juga menekankan bahwa inovasi dari para mahasiswa merupakan bukti nyata dari potensi mahasiswa MNA dalam menciptakan produk berbasis lokal yang kompetitif.
“Kami berharap mahasiswa dapat terus mengembangkan ide-ide kreatif yang tidak hanya bermanfaat bagi proses pembelajaran, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan pasar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (hnf)