KUNJUNGAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER DAN DELEGASI SECO-SS4C KE PT MITRA TANI DUA TUJUH: MEMBANGUN SINERGI UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN VOKASI DAN INDUSTRI

Politeknik Negeri Jember (Polije) terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia melalui kerja sama internasional. Dalam rangka memperdalam kemitraan ini, Polije bersama delegasi SECO (Swiss State Secretariat for Economic Affairs) dan SS4C (Swiss Skills for Competitiveness) ke PT Mitra Tani Dua Tujuh, Jember. Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (17/10) ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan diskusi terkait pengembangan staf, institusi, serta kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri modern.

Kunjungan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting, di antaranya Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D., Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Polije. Dalam sambutannya, Agung menyampaikan apresiasinya atas kehadiran delegasi SECO dan SS4C. Ia menekankan bahwa kemitraan internasional ini telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Polije sejak diluncurkannya proyek S4C pada tahun 2018.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini. Sejak proyek S4C dimulai pada tahun 2018, Polije telah berkembang pesat, baik dalam hal pengembangan staf, institusi, maupun kurikulum. Kami telah berhasil membawa dua program studi di Polije untuk mendapatkan sertifikasi internasional Dacum, sebuah pencapaian yang kami banggakan,” ujar Agung dalam sambutannya.

Salah satu hal yang disoroti Agung adalah kontribusi dari PT Mitra Tani Dua Tujuh dalam pengembangan kurikulum di Polije. Salah satu staf dari perusahaan tersebut, yang juga berperan penting dalam pengembangan industri lokal, menjadi pionir dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan sektor industri. Hal ini diharapkan dapat menjadi model bagi program vokasi lainnya di Indonesia dalam menjembatani kebutuhan dunia usaha dengan dunia pendidikan.

“Kami percaya bahwa kolaborasi yang erat antara pendidikan vokasi dan sektor industri adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan tuntutan pasar. Oleh karena itu, kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga sebagai momen untuk melihat langsung hasil-hasil dari proyek S4C di Polije dan bagaimana kolaborasi ini bisa semakin diperkuat di masa depan,” lanjut Agung.

Tumbas Ginting, Direktur PT Mitra Tani Dua Tujuh, yang menjadi tuan rumah kunjungan ini, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya atas kerja sama yang terus terjalin antara Polije, Pemerintah Swiss, dan PT Mitra Tani. Ia menekankan pentingnya modernisasi peralatan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan industri lokal dan daya saing global.

“Kami sangat terbuka untuk berbagai bentuk kerja sama di masa depan, terutama dalam hal modernisasi teknologi dan peningkatan kualitas SDM di PT Mitra Tani Dua Tujuh. Selain itu, kami berharap melalui kemitraan dengan Pemerintah Swiss, kami dapat memperluas pasar dan memanfaatkan peluang yang lebih besar di pasar internasional,” kata Tumbas Ginting.

Sementara itu, Jonas Gruder, Program Manager Private Sector Development SECO, memberikan apresiasi khusus kepada Polije atas upayanya dalam mengintegrasikan dunia pendidikan dengan sektor industri. Menurutnya, Polije telah menjadi contoh sukses bagaimana pendidikan vokasi bisa memberikan kontribusi nyata bagi kebutuhan industri.

“Kami sangat terkesan dengan upaya yang telah dilakukan Polije. Inisiatif mereka dalam menjembatani kebutuhan industri dengan para pelajar adalah contoh yang patut dicontoh oleh institusi vokasi lainnya di Indonesia. Kami berharap pengalaman dari proyek SS4C ini dapat terus dibagikan dan diimplementasikan di berbagai daerah,” ujar Jonas Gruder.

Jonas juga menyatakan keyakinannya bahwa proyek SS4C akan terus memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Swiss dan kolaborasi erat dengan sektor industry.

“Diharapkan proyek ini dapat menciptakan lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga siap menghadapi tantangan di pasar kerja global,” lanjutnya.

Delegasi SECO dan SS4C yang hadir dalam kunjungan ini termasuk Nikolaus Gyarmati selaku Legal Advisor, Muhammad Halil Rahim selaku Nation Program Officer SECO Economic Cooperation and Development Indonesia, serta Daniel Weibel dan Benaya Jaya sebagai perwakilan dari SS4C.

Kunjungan diharapkan akan terus menjadi komitmen yang kuat dari semua pihak untuk terus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan adanya modernisasi fasilitas, peningkatan kualitas kurikulum, serta dukungan dari mitra internasional, Polije berharap dapat menjadi salah satu institusi pendidikan vokasi terdepan di Indonesia yang menghasilkan lulusan-lulusan berdaya saing tinggi dan siap menghadapi tantangan global. (hnf)