KEREN, MAHASISWA POLIJE MENJADI WISUDAWAN TERBAIK DI WUXI INSTITUTE OF TECHNOLOGY CHINA

Mahasiswa Kelas Internasional Politeknik Negeri Jember (Polije) kerja sama dengan Wuxi Institute of Technology China melakukan wisuda. Acara yang di gelar di Wuxi Institute of Technology China diikuti oleh 11 mahasiswa Polije yang telah melakukan studi di Wuxi Institute of Technology China selama tiga tahun.

Hal cukup membanggakan diraih salah satu wisudawan asal Polije yakni Habib Maulana. Habib yang merupakan mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer Kelas Internasional Polije berhasil meraih gelar wisudawan terbaik pada wisuda kali ini.

Habib menceritakan pengalamannya ketika menjalani studi di Wuxi Institute of Technology China. Selama tiga tahun menjalani studi di Wuxi Institute of Technology China telah mendapatkan banyak pengalaman luar biasa baginya.

“Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya, apalagi selama dua tahun pertama saya dan kawan-kawan melakukan studi secara daring,” jelasnya.

Habib tak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik di Wuxi Institute of Technology China, karena ini merupakan suatu kehormatan baginya dapat mengemban ilmu di negara semaju China.

“Tidak mudah menjalani studi di negara China. Salah satu kendala yakni kami terus bergular dengan pembelajaran menggunakan bahasa mandarin yang sebelumnya tidak pernah saya pelajari ditambah lagi dengan pelajaran Program Studi yaitu Teknik Komputer yang diajarkan menggunakan Bahasa mandarin dan Bahasa inggris,” lanjutnya.

Banyak hal yang pelajari selama menempuh pendidikan di China. Mulai dari teknologi dan budaya yang berbeda dengan Indonesia dan harus beradaptasi dengan semua hal tersebut. Apalagi China dikenal dengan serba cepat dan teknologi yang maju.

“Banyak hal baru membuat saya selalu bersemangat untuk terus menggali ilmu di sana. Magang di salah satu perusahaan tambang nikel di China merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Ada satu pelajaran penting yang dapat saya pelajari di sini yaitu menghargai waktu karena di China waktu adalah uang,” tutur Habib.

Habib berpesan kepada semuanya untuk tetaplah rendah hati meskipun telah meraih banyak prestasi.

“Kesuksesan bukan alasan untuk merendahkan orang lain, melainkan kesempatan untuk berbagi dan memberikan inspirasi kepada mereka di sekitar kita. Man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Tetaplah berproses dan jangan lupa untuk terus berdoa kepada yang Maha Kuasa,” pungkasnya. (hnf)