JURUSAN TEKNIK POLIJE MENGGELAR PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar kegiatan pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lukis Tiantono, S.T., dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, dan berlangsung di ruang sidang lantai 3 Jurusan Teknik.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Keuangan dan Umum Polije, Dr. Yossy Wibisono, S.TP., M.P. Dalam sambutannya, Dr. Yossy menegaskan pentingnya penerapan sistem manajemen K3 di lingkungan pendidikan, terutama di Polije yang memiliki berbagai laboratorium yang memerlukan standar keselamatan tinggi. Ia mengungkapkan bahwa Polije memiliki tim taskforce K3 yang siap mendukung implementasi dan pengawasan sistem K3 di seluruh jurusan.

“Dalam konteks ini, SMK3 menjadi salah satu program unggulan di Polije yang berada di Jurusan Teknik, berdampingan dengan API Sarpras. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi acara formal, tetapi juga dapat menguatkan komitmen kita terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,” ungkap Dr. Yossy.

Beliau menekankan bahwa dengan memahami dan menerapkan K3, mahasiswa diharapkan dapat menjalani praktikum dengan aman, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja.

“Kami ingin K3 bukan hanya menjadi sebuah regulasi, tetapi menjadi budaya di Polije. Dengan penguatan sistem manajemen K3, kami berharap praktikum dapat dilakukan dengan aman dan semua dokumen K3 dapat dilengkapi dengan baik.” Imbuhnya.

Mochammad Nuruddin, S.T., M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Polije, menambahkan bahwa pelatihan SMK3 ini adalah kegiatan rutin yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

“Kami memiliki banyak laboratorium dengan berbagai peralatan yang memerlukan perhatian khusus terhadap keselamatan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap tidak ada lagi kecelakaan kerja yang terjadi selama proses praktikum,” kata Nuruddin.

Selain sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan, kegiatan ini juga memiliki tujuan strategis dalam meningkatkan akreditasi Polije di bawah Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik. Salah satu aspek yang paling disorot dalam akreditasi adalah penerapan K3.

“Dengan adanya pelatihan ini, Polije berharap dapat memenuhi standar yang ditetapkan serta memberikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi mahasiswa,” jelas Nuruddin.

Dalam konteks global, akreditasi internasional juga menjadi perhatian penting. K3 yang baik dan terpadu di setiap jurusan menjadi syarat mutlak untuk meraih akreditasi yang diakui secara internasional.

“Kegiatan ini diharapkan bisa menular ke jurusan lain, sehingga semua lembaga di Polije berkontribusi dalam menerapkan prinsip-prinsip K3. Ini bukan hanya tanggung jawab Jurusan Teknik, tetapi seluruh civitas akademika,” imbuh Nuruddin.

Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh mahasiswa dan staf Polije dapat lebih memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam setiap kegiatan akademis dan praktikum. Dengan langkah proaktif ini, Polije berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga aman bagi seluruh mahasiswa. (hnf)