Pendampingan menjadi Desa Budidaya dan Pengolah Jamur Tiram
Rombongan para istri Forkompimda Kabupaten Lumajang serta dari Dinas terkait yang dipimpin oleh Ketua Penggerak PKK Ibu Musfarina Nuryantin Thoriqul Haq, Selasa (18/8) kemarin mengunjungi Desa Klakah Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Desa Klakah menarik dikunjungi karena berhasil mengembangkan potensi budidaya Jamur Tiram sekaligus mengembangkan olahan Jamur Timur menjadi 12 olahan.
Menurut ketua Kelompok Petani Jamur Tiram (KPJT) Manut, Muhammad Agus Saichu, perkembangan sampai saat ini tidak bisa dilepaskan dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh Tim Politeknik Negeri Jember (Polije). “Kami sangat berterima kasih kepada Polije yang sejak 2018 sampai sekarang dengan sabar dan total dalam memberikan pelatihan dan pendampingan mulai dari aspek budidaya sampai proses diversifikasi menjadi olehan produk berbsis Jamur”, demikian diuraikan oleh Agus dengan semangat.
Menurut Agus Saichu, anggota KPJT Manut sekarang berjumlah 20 orang yang tersebar di 6 Desa di Kecamatan Klakah, serta sudah berkembang menjadi 12 olahan makanan yang berbasis Jamur, meliputi : Bakso, Mie, Nasi Jamur, Es Krim, Sate, Penyedap Rasa, Dawet, Naget, Rolade, Lumpia, Lemper, Pastel dan Roti.
“Dengan pendampingan Polije ini, perkembangan budidaya Jamur sangat menjanjikan. Penjualan panen Jamur hanya boleh dijual kepada konsumen atau pedagang eceran atau wlijo dengan harga 14,000, sedangkan yang tidak laku akan pasti dibeli oleh KPJT dengan harga lebih tinggi dari tengkulak, yang sebagian akan diolah menjadi olahan makanan. Panen Jamur tidak boleh dijual kepada tengkulak, karena harganya rendah”, tandas Agus Saichu.
Setelah melihat dari dekat proses budidaya Jamur Tiram di kumbung yang ada di sebelah kantor KPJT Manut serta mencicipi bermacam-macam hasil olehan makanan berbasis Jamur Timur, Musfarina Thoriqul Haq mengngkapkan kebanggaannya atas kreasi olahan yang semuanya berbasis Jamur tersebut. “Dari rasa olahan makanan yang berbasis dari Jamur tersebut, sangat lezat dan memenuhi syarat dikomersialkan”, demikian komentar dan penilaian Musfarina yang merupakan istri Bupati Lumajang tersebut.
Musfarina berharap, agar pengelola KPJT Manut membuat kegiatan branding menjadi kampung kuliner dalam hari-hari tertentu, semisal hari Sabtu dan Minggu serta mengembangkan pemasarannya dengan jangkauan yang lebih luas atau menggunakan jaringan online.
“Kami atas nama masyarakat Lumajang sangat mengapresiasi kepada program pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan oleh Polije sejak tahun 2018 sampai sekarang”, tandas Musfarina dihadapan para wartawan.
Dalam wawancara dengan awak media Ketua Program Pengabdian Desa Mitra Polije Hendra Yufit Riskiawan, S.Kom, M.Cs menyampaikan bahwa sejak 2018 sampai sekarang mendampingi Desa Klakah agar berdaya sebagai sentra Jamur Tiram, mulai dari aspek budidaya, teknologi pasca panen khusus dalam diversifikasi olahan pangan berbasis Jamur serta aspek pemasarannya. “Alhamdulillah dari tiga tahun berjalan pendampingan sudah berkembang anggotanya tersebar dalam 6 Desa serta diversifikasi olahannya dalam 12 olahan yang berbasis Jamur Tiram. Tahap demi tahap membuka kesempatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan membuka kuliner, yang ke depan menjadi kampung kuliner Jamur Tiram”, paparnya.
Di hadapan anggota KPJT Manut, Musfarina sangat mengharap agar masyarakat memanfaatkan dengan sesungguhnya program pendampingan dari Polije agar mampu mengembangkan baik dari aspek budidaya serta pengolahan makanan berbasis Jamur Tiram ini, agar menjadi desa kulinar khas Jamur Tiram, terutama disaat pandemi Covid-19 ini pemberdayaan masyarakat ini menjadi salah satu terobosan dari pemulihan ekonomi akibat dampak Covid”, pinta Musfarina menutup kunjungan sebelum berpamitan.