Setelah dua tahun berturut-turut di masa pandemi Covid-19 tidak melakukan aktifitas upacara bendera, suasana semarak tampak sangat berbeda pada Rabu (17/8) Ketika keluarga besar Politeknik Negeri Jember (Polije) menyelenggarakan upacara bendera memperingati Proklamasi Kemerdekaan Repub;ik Indonesia yang ke 77. Pasalnya, Direktur Polije beserta jajarannya kompak mengenakan pakaian adat daerah yang beragam.
Ternyata bukan hanya Direktur dan para Wakil Direktur beserta istri saja yang mengenakan busana tradisional beragam adat, akan tetapi juga para Kepala Bagian, masing-masing 4 perwakilan dari setiap unit kerja. Semua pimpinan dan perwakilan tersebut melakukan defile melewati peserta upacara dengan gaya masing-masing sebelum upacara dimulai. Hal tersebut merupakan perwujudan dari cinta tanah air yang kaya akan ragam budaya.
Terlihat Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP, MP beserta istri kompak mengenakan pakaian adat Minangkabau, Wakil Direktur bidang Akademik mengenakan baju adat Batak, Wakil Direktur bidang Keuangan dan Umum mengenakan busana adat Aceh, Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan memakai busana adat Betawi serta Wakil Direktur bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi mengusung busana adat Banjarmasin. Menurutnya, kendati keluarga besar Polije tidak turut serta dalam berjuang pada zaman dahulu, namun pihaknya bisa berkontribusi melalui hasil karya untuk selalu berkontribusi dalam mengisi pembangunan dengan menghasilkan SDM unggul. Penggunaan baju adat berbagai suku yang ada di nusantara, menggambarkan kepedulian keluarga besar Polije, akan cinta tanah air serta menghormati serta menghargai jasa perjuangan para pahlawan yang berasal dari berbagai suku bangsa. “Dengan berbusana adat tradisional berbagai suku bangsa, menjadi perwujudan dan komitmen keluarga besar Polije, untuk mempertahan dan melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam mengisi kemerdekaan di segala bidang khususnya menciptakan SDM unggul berdaya saing melalui PT vokasi Polije”, tandasnya.
Dalam balutan pakaian adat Sumatera Barat tersebut, Direktur Polije mengungkapkan bahwa euforia tersebut merupakan tanda terima kasih Polije kepada para pahlawan tanah air yang berjuang untuk kemerdekaan.
Dalam prosesi upacara, pemimpin upacara dan pemimpin barisan serta pengibar Bendera Merah Putih dipercayakan kepada anggota Satuan Resimen Mahasiswa, iringan Lagu Indonesia Raya oleh UKM Marching Band Barnabas, lagu-lagu nasional dan hiburan diisi oleh UKM Paduan Suara.
Tak hanya itu, Polije dalam perhelatan upacara tersebut juga mempersembahkan Polije Fashion Carnival yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari masing-masing jurusan dengan mengenakan kreasi busana dengan tema sesuai jurusan masing-masing.
Euforia peringatan HUT ke-77 RI di Polije ditutup apik dengan persembahan drama tari dengan judul Minak Jinggo Iro Yudho oleh UKM Lumut.
Masih menurut Saiful Anwar, perhelatan serangkaian upacara bendera tersebut dibuat lebih semarak, bukan hanya selama 2 tahun vakum, akan tetapi momen ini untuk menggungah semangat serta mengobarkan jiwa patriot para sivitas akademik untuk memupuk cinta tanah air serta lebih meningkatkan inovasi dan prestasi mengisi pembangunan. “Sungguh ini merupakan event dan gelaran yang sangat luar biasa sekali dan pelaksanaan upacara HUT RI ke-77 yang digelar di Polije benar-benar sangat spektakuler,” tutur Saiful Anwar dengan bangga. “Termasuk juga ekspektasi, pertunjukan serta simbol-simbol dalam rangka untuk menyatukan bangsa dan negara Indonesia dalam bentuk berbagai baju adat kedaerahan,” ujarnya