Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tidak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan mutu peserta didik di perguruan tinggi, tetapi juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademis dan profesional mereka.
Hal ini dibuktikan oleh Alfin Bintang Farizki dan tim bernama Areez_team, yang saat ini tengah menggarap proyek inovatif berjudul ‘Pengembangan Mesin Wood Pellet untuk Mengurangi Limbah Kayu di Kabupaten Jember’.
Projek yang dibimbing oleh Risse Entikaria Rachmanita, S.Pd., M.Si. tersebut bertujuan untuk menciptakan mesin wood pellet sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk boiler.
Menurut Alfin mesin ini diharapkan dapat mengurangi limbah kayu yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik di Kabupaten Jember, serta mendukung upaya transisi menuju energi yang lebih bersih.
“Kami ingin mengembangkan kemampuan akademis kami melalui PKM ini, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kami pelajari untuk memecahkan masalah nyata seperti limbah kayu di sekitar kami.”
Tim Areez_team merancang dan merakit mesin wood pellet ini selama kurang lebih 30 hari. Namun, pada saat perancangan mereka menghadapi kendala dalam mencari bahan dan sparepart yang diperlukan untuk mesin wood pellet ini. Meskipun demikian, mereka tetap optimis bahwa hasil dari proyek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal pengelolaan limbah kayu yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Harapan kami ke depannya adalah mesin wood pellet yang kami buat dapat membantu mengatasi masalah limbah kayu di daerah ini, sehingga limbah tersebut bisa diolah dan memiliki nilai ekonomis yang dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat mitra kami,” tambah Alfin.
Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya-upaya serupa dalam memanfaatkan limbah kayu secara lebih efektif dan mendukung upaya pelestarian lingkungan. Dengan demikian, PKM tidak hanya berperan dalam pengembangan akademis, tetapi juga dalam memberikan solusi nyata untuk tantangan lingkungan di Indonesia. (hnf)