DOSEN POLIJE MENJADI SALAH SATU NARASUMBER PADA SESI COFFEE TALK DALAM GELARAN ROAD TO FESYAR X HOLISTIC COFFEE EXPO 2024

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember menggelar acara bergengsi, Road to Fesyar X Holistic Coffee Expo 2024, yang diselenggarakan di Lippo Plaza Jember. Acara ini menjadi salah satu upaya untuk memajukan industri kopi di Indonesia, khususnya di wilayah Jember yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi berkualitas. Acara ini berlangsung dengan meriah dan menarik antusiasme para pelaku industri kopi, akademisi, serta masyarakat umum yang memiliki minat terhadap perkembangan kopi nasional.

Salah satu agenda utama dalam acara tersebut adalah sesi Coffee Talk yang bertemakan “Standarisasi Mutu Kopi sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing.” Sesi ini diselenggarakan pada hari Minggu, 25 Agustus 2024, dan menampilkan berbagai narasumber ahli di bidang kopi, termasuk Sepdian Luri Asmono, S.ST., M.P., Koordinator Program Studi (Prodi) Pengelolaan Perkebunan Kopi Politeknik Negeri Jember (Polije).

Dalam pemaparannya, Sepdian Luri Asmono menegaskan pentingnya penerapan standar mutu kopi dari hulu hingga hilir sebagai strategi utama untuk meningkatkan daya saing kopi Indonesia di pasar global. Sepdian menjelaskan bahwa Polije, melalui Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi, memiliki komitmen kuat dalam memastikan bahwa setiap tahapan dalam produksi kopi, mulai dari budidaya hingga proses pasca panen, mengikuti standar-standar yang ketat.

“Standar mutu kopi tidak hanya mencakup aspek teknis seperti budidaya dan pengelolaan lahan, tetapi juga meliputi kondisi geografis, iklim, hingga pengolahan pasca panen dan pengelolaan hilir,” jelas Sepdian di hadapan para peserta Coffee Talk.

Ia menambahkan bahwa beberapa standar internasional seperti SCA (Speciality Coffee Association), ICO (International Coffee Organization), serta standar nasional seperti SNI (Standar Nasional Indonesia), Badan Standarisasi Nasional (BSN), BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan standar khusus untuk pertanian organik berkelanjutan, yang sangat penting untuk diikuti guna memastikan kualitas kopi yang kompetitif di pasar ekspor maupun dalam negeri.

Sepdian juga menyoroti bahwa keberlanjutan dalam produksi kopi sangat erat kaitannya dengan penerapan standar mutu yang konsisten.

“Kopi yang berkualitas tinggi adalah hasil dari penerapan standar yang baik di setiap tahap produksi. Ini penting tidak hanya untuk meningkatkan nilai jual kopi di pasar internasional, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan industri kopi itu sendiri,” ujarnya.

Tidak hanya berfokus pada aspek teknis produksi, Sepdian juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri kopi. Menurutnya, SDM yang terampil dan berpengetahuan luas tentang standar mutu adalah kunci untuk memastikan bahwa kualitas kopi Indonesia dapat bersaing di pasar global.

“Di Polije, kami mengarahkan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa untuk memahami dan menerapkan standar-standar ini, baik dalam lingkungan akademis maupun saat mereka berpraktik langsung di lapangan,” jelasnya.

Polije juga telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai industri dan institusi terkait untuk menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri kopi. Dalam hal ini, keterlibatan dosen dari industri menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan SDM yang kompeten dan siap bersaing.

“Kami tidak hanya mengandalkan buku teks, tetapi juga mengundang praktisi dari industri sebagai dosen pengajar di Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi. Ini penting untuk memastikan bahwa kurikulum kami benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan,” terang Sepdian.

Lebih lanjut, Polije juga aktif dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam memberikan edukasi kepada petani kopi mengenai pentingnya penerapan standar mutu dalam budidaya dan pengolahan kopi. Sepdian menambahkan bahwa mahasiswa Polije secara rutin melakukan kunjungan lapangan untuk berbagi pengetahuan dan membantu petani kopi menerapkan standar-standar yang telah dipelajari.

“Kami ingin memastikan bahwa para petani kopi di daerah kami memiliki akses pengetahuan yang cukup untuk meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga mereka juga dapat menikmati manfaat dari pasar kopi yang lebih luas,” kata Sepdian.

Dalam upaya menciptakan SDM yang unggul, Polije juga mendorong mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi yang berkaitan dengan kopi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kompetisi ini, menurut Sepdian, bukan hanya tentang kemenangan, tetapi lebih kepada penerapan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi yang nyata.

“Kami berharap bahwa melalui kompetisi ini, mahasiswa kami dapat lebih percaya diri dalam menerapkan ilmu mereka dan juga berbagi pengetahuan ini kepada masyarakat luas, khususnya petani kopi,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, strategi yang diadopsi oleh Polije adalah menciptakan SDM yang berkualitas dan kompeten, yang mampu berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan mutu kopi dari hulu hingga hilir. Dengan demikian, Polije berperan aktif dalam mendukung pengembangan industri kopi yang berkelanjutan dan kompetitif di kancah global, sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi salah satu produsen kopi terkemuka di dunia.

Acara Road to Fesyar X Holistic Coffee Expo 2024 ini berhasil menjadi platform yang efektif untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di industri kopi, sekaligus mendorong pentingnya standarisasi mutu sebagai landasan untuk daya saing yang berkelanjutan. Bank Indonesia Jember, melalui acara ini, berharap dapat terus mendukung upaya peningkatan kualitas dan daya saing kopi Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional. (hnf)