Ismawati Hasanah, alumni Program Studi Teknologi Industri Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember (Polije) angkatan 2014, kini sukses mengelola CV Adis Barokah Jaya di Pasuruan. Usahanya berfokus pada pengolahan sampah, terutama sampah non-ekonomis seperti plastik dan limbah rumah tangga, menjadi produk yang bernilai guna.
“Saya membangun usaha ini berawal dari sampah, dari permasalahan sampah di masyarakat. Berkat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup serta mitra bisnis, kami berhasil mengembangkan usaha yang kini berperan penting dalam pemusnahan sampah,” ujar Ismawati.
CV Adis Barokah Jaya memiliki beberapa divisi, antara lain divisi pemusnahan sampah, produksi air minum “Kahuripan,” dan pengolahan sampah plastik yang diolah menjadi pelet, bahan baku untuk produksi botol plastik. Salah satu inovasi yang diterapkan oleh Ismawati adalah pemanfaatan abu hasil pembakaran sampah sebagai bahan untuk produksi paving dan patako.
“Abu dari pembakaran sampah ini kami gunakan sebagai bahan baku yang lebih aman dibanding abu biasa. Dampaknya sangat positif bagi lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Ismawati memilih Surabaya sebagai pusat pengolahan sampah dan distribusi produknya, terutama untuk wilayah luar Jawa.
“Kami memilih Surabaya karena akses transportasi yang lebih mudah dan efisien untuk distribusi produk. Surabaya juga menghasilkan sampah dalam jumlah besar, sehingga cocok untuk pengembangan usaha kami,” jelas Ismawati.
Meskipun telah mendapatkan banyak dukungan, tantangan tetap muncul, terutama dalam mengenalkan metode pemusnahan sampah yang aman kepada masyarakat.
“Tantangannya lebih kepada persepsi masyarakat. Mereka menganggap tempat pengolahan sampah itu sumber bau, penyakit, dan lalat. Namun, teknologi yang kami gunakan sudah sangat aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,” tegas Ismawati.
Selain pengolahan sampah, Ismawati juga aktif mendukung pelaku UMKM di Pasuruan dengan memberikan wadah dan peluang pemasaran produk, termasuk di tempat wisata seperti Taman Ria Suropati.
“Kami ingin membantu UMKM agar produknya dapat dikenal lebih luas. Ini salah satu bentuk kontribusi kami bagi masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, Ismawati mendirikan Yayasan At-Taufiq di Surabaya yang menaungi para tahfiz Al-Quran dan santri. Yayasan ini didanai dari hasil usaha CV Adis Barokah Jaya.
“Sampah ini berkah bagi kami. Dari hasil pengolahan sampah, kami bisa mendirikan yayasan yang memberikan pendidikan agama secara gratis bagi para santri,” ungkapnya.
Sebagai pengusaha sukses, Ismawati juga memberikan motivasi bagi generasi muda, khususnya para adik kelasnya di Politeknik Negeri Jember. Ia menekankan pentingnya doa orang tua dan ridho dari guru sebagai kunci kesuksesan.
“Kesuksesan bukan hanya soal IPK tinggi atau prestasi akademik. Doa orang tua dan ridho guru yang membuat kita sukses dunia dan akhirat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keteguhan dalam berwirausaha untuk menjadi wirausahawan sukses.
“Jangan takut untuk berwirausaha. Gagal itu adalah bagian dari perjalanan menuju sukses. Saya sendiri bukan lulusan terbaik, tapi berkat doa orang tua dan usaha yang tak kenal lelah, saya bisa berada di posisi sekarang. Gagal itu awal dari sukses. Jangan menyerah, karena di dunia usaha, untung rugi itu adalah bagian dari permainan bisnis,” pungkas Ismawati. (hnf)